Rabu 09 Nov 2016 11:24 WIB

Warga Resah Harga Sembako tidak Stabil

Suasana aktifitas pedagang Sembako di pasar tradisonal (ilustrasi).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Suasana aktifitas pedagang Sembako di pasar tradisonal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga Bekasi, Jawa Barat, merasa resah karena harga kebutuhan pokok sehari-hari masih bergejolak. Kondisi ini kemudian membuat warga mengharapkan pemerintah turun tangan langsung, misalnya dengan melakukan operasi pasar.

"Saya keberatan dengan harga tersebut, sehingga harus ada intervensi pemerintah untuk mengendalikan harga," kata salah seorang pembeli, Siti Khadijah, yang sedang memantau perkembangan harga di Pasar Baru Bekasi, Kamis (9/11).

Harga sembako masih tidak stabil sampai minggu ini, karena ada yang naik, tapi ada pula yang turun. Sejumlah penjual mengatakan perubahan harga ini masih 'wajar'. "Sejak dua hari ini cabai harganya Rp 55 ribu per kilogram, kalau minggu lalu Rp 65 ribu. Bawang putih besok mengalami kenaikan menjadi Rp 38 ribu per kilogram, hari ini masih Rp 36 ribu. Sedangkan bawang merah dua hari ini naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp 40 ribu," kata salah seorang penjual, Purwati.

"Harganya masih biasa saja, tomat turun, tadinya Rp14 ribu, sekarang Rp8 ribu per kilogram," kata penjual, Adul.

Hal ini bertentangan dengan komentar warga yang merasa keberatan dengan ketidakstabilan harga sembako sekarang ini. "Saya keberatan, uang belanjanya jadi berkurang. Harapan saya mah biar bisa murah lagi," kata seorang pembeli, Maemunah. Cuaca yang tidak dapat ditebak, memang mempengaruhi naik turunnya harga kebutuhan pokok. Banyak tanaman yang gagal panen akibat dari perubahan cuaca yang ekstrem.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement