REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Tim Gegana Brimob Polda Sumatra Selatan tidak menemukan bom atau bahan peledak di area Rumah Sakit Myria di kawasan Jalan Kol H Barlian KM 7 Palembang. Sebelumnya rumah sakit itu diteror melalui telepon akan diledakkan.
"Ancaman teror bom tidak terbukti. Rumah Sakit Myria dinyatakan aman dari bom atau bahan peledak setelah dilakukan penyisiran secara ketat oleh Tim Gegana," kata Kapolresta Palembang Kombes Pol Tommy Aria Dwianto, di Palembang, Senin (11/7).
Dia menjelaskan, pegawai Rumah Sakit Myria Palembang, Senin menerima ancaman dari penelepon gelap yang menyatakan ada bom di rumah sakit dan akan diledakkan pada pukul 10.00 WIB. Setelah menerima telepon ancaman teror bom itu, petugas rumah sakit langsung melaporkan ancaman kepada petugas keamanan internal dan diteruskan kepada pihak kepolisian.
Laporan ancaman teror bom itu langsung direspon cepat menurunkan anggota Polsekta Sukarami terdekat dengan rumah sakit dan Tim Gegana Brimob Polda Sumsel. Dengan tindakan pengamanan dan penyisiran bom secara cepat, suasana mencekam di Rumah Sakit Myria dapat dikendalikan dan tidak berlangsung lama setelah dinyatakan ancaman itu hanya teror, kata Kapolresta.
Sementara petugas operator Rumah Sakit Myria Palembang Catur Yuliantoro menjelaskan dia menerima telepon dari seorang pria tanpa identitas menyebutkan sekarang ini ada bom di rumah sakit dan akan meledak pada pukul 10.00 WIB. Dalam kondisi panik, ancaman bom dari penelepon gelap itu langsung dilaporkan kepada Sugiono petugas keamanan RS Myria yang pada saat itu sedang piket.
Meksipun ancaman bom itu tidak terbukti dan sementara ini RS Myria dinyatakan tim Gegana Brimob Polda Sumsel aman dari bom/bahan peledak. Guna mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan pelayanan kesehatan berjalan dengan baik, petugas keamanan internal meningkatkan pengamanan, katanya.