Senin 11 Jul 2016 12:57 WIB

Luhut Pastikan Penculik Tiga WNI Kelompok Abu Sayyaf

Menko Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan (tengah).
Foto: Republika/ Wihdan
Menko Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memastikan penyandera WNI di perairan Lahad Datu Negeri Sabah, Malaysia adalah anggota kelompok separatis Abu Sayyaf.

"Ya, sampai sekarang, sampai tadi saya dapat, masih Abu Sayyaf," kata Luhut ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Senin pagi (11/7).

Menurut Luhut, pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan keadaan dan melakukan koordinasi dengan pemerintah negeri jiran itu. Sebelumnya, tiga orang dari tujuh anak buah kapal (ABK) yang dipekerjakan oleh warga Malaysia untuk menangkap ikan disandera lima orang yang membawa senjata laras panjang.

Baca: Pengamat: Ada Motif Lain Dibalik Penculikan Tiga WNI

Majikan kapal tersebut, Chia Tong Len, melaporkan kejadian kepada kepolisian Malaysia. Menurut kesepakatan pertemuan trilateral di Yogyakarta pada Mei 2016, terdapat beberapa opsi untuk mencegah penyanderaan kepada kapal-kapal asal Indonesia dan Filipina, salah satunya adalah pengawalan bersenjata.

Luhut menjelaskan tiga negara terkait, yaitu Indonesia, Malaysia dan Filipina akan mempertimbangkan opsi pengawalan oleh militer di kapal-kapal yang mengantar komoditas ke Filipina atau sebaliknya.

"Sudah disepakati akan ada pengawalan ke depan," kata Luhut yang menambahkan pemerintah juga mempertimbangkan opsi pembebasan sandera secara langsung oleh TNI ke Filipina selatan.

Ketiga WNI yang diculik tersebut bernama Lorence Koten (34 tahun) selaku juragan kapal, Teodorus Kopong (42) dan Emanuel (40).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement