Ahad 10 Jul 2016 11:15 WIB

Pemkot Bandung Antisipasi Pendatang Baru dari Daerah

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Bilal Ramadhan
Pendatang yang baru tiba di salah satu terminal Ibukota Jakarta, Jumat (2/9).
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Pendatang yang baru tiba di salah satu terminal Ibukota Jakarta, Jumat (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengantisipasi pendatang yang akan mencari peruntungan nafkah di Kota Bandung. Sejumlah operasi yustisi akan digelar untuk mendata pendatang yang datang dari daerah-daerah di luar Bandung.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung, Popong W. Nuraeni mengatakan fenomena urbanisasi setelah lebaran memang menjadi agenda tahunan. Mengingat Bandung merupakan salah satu kota besar yang menarik minat untuk mencoba peruntungan mengadu nasib.

Popong mengatakan pihaknya akan dengan sigap mengantisipasi kedatangan warga baru. Dengan menggelar operasi yustisi ke sejumlah titik kedatangan masyarakat dari luar Bandung.

"Kebanyakan pendatang itu kan dari kelas menengah ke bawah yang mau mencari kerja di Kota Bandung. Disdukcapil akan menggelar operasi yustisi ke sejumlah titik kedatangan seperti terminal dan stasiun," kata Popong kepada Republika, Ahad (10/7).

Popong menyebutkan operasi pendataan ini akan mulai dilakukan pada pekan depan. Seiring dengan mulai masuk kerjanya para pegawai pada Senin (11/7) esok. Petugas akan mendatangi tempat-tempat untuk memeriksa kelengkapan identitas serta tujuan pendatang. Seperti Stasiun Kiara Condong, Stasiun Bandung, Terminal Cicaheum, dan Terminal Leuwipanjang.

Ia memprediksi akan ada puluhan ribu pendatang yang akan mengadu nasib di Kota Bandung. Seperti jumlah yang tercatat Disdukcapil pada tahun-tahun sebelumnya. "Puluhan ribu (pendatang) sampai kok," ucapnya.

Namun, menurutnya jumlah sebesar itu juga seimbang dengan warga Bandung yang pindah ke daerah lain. Karenanya tidak menjadi masalah besar dengan pertambahan jumlah penduduk.

"Tidak terlalu masalah. Karena biasanya jumlahnya seimbang antara yang keluar dan masuk Bandung. Tahun lalu misalnya 24 ribu yang masuk ke Bandung. Yang keluar juga sama," tuturnya.

Ia mengimbau warga baru yang datang harus memiliki bekal keahlian jika ingin tinggal di Kota Bandung. Sehingga lebih memudahkan untuk mencari pekerjaan.

"Jangan hanya modal nekad. Tapi juga harus punya keahlian sehingga di Bandung bisa mudah cari kerja. Jangan sampai datang ke sini jadi pengangguran juga," imbaunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement