REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya terus memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tercatat hingga saat ini terdapat 35 titik api (hotspot) di seluruh Tanah Air.
"Alhamdulillah tahun ini masyarakat bisa berlebaran tanpa asap. Kita terus waspada dan melakukan berbagai langkah antisipasi karhutla," kata Siti di Jakarta, Ahad (10/7).
Sebanyak 35 titik api tersebut terdata pada Sabtu (9/7). Ada pun total hotspot periode 1 Januari-9 Juli 2016 berdasarkan data Satelit NOAA tercatat 1.043 titik. Dibandingkan periode yang sama pada 2015 terjadi penurunan sebanyak 2.121 titik atau 67,03 persen.
Sedangkan menurut Satelit Terra/Aqua terdapat sebanyak 1.868 titik pada 2016, dibandingkan periode yang sama pada 2015 mengalami penurunan 329 titik atau 14,97 persen.
Selama lebaran Idul Fitri 1437 Hijriyah, Satgas Karhutla terus melakukan berbagai upaya pemadaman seperti di Banama Tingang Kecamatan Kahayan tengah, Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah. Pemadaman dilakukan oleh Manggala Agni bersama TNI dan Polri.
Areal yang terbakar tersebut merupakan lahan yang baru dibuka dengan alat berat dimana tumpukan kayu dan ranting sengaja dibakar hingga meluas ke area 50 sampai 100 hektare. Pemilik lahan yang merupakan salah satu warga Desa Kumpai Batu Atas diserahkan kepada Babinkamtibmas, Polri untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Di kabupaten yang sama juga dilakukan pemadaman di lahan seluasa sekitar 20 hektare milik warga yang terbakar. Api berhasil dipadamkan di dua titik dengan tiga mesin pompa.
Selain itu sembilan titik api juga terdeteksi di Riau. Tim KLHK dan pemda setempat melalui pantau udara menemukan spot api di delapan titik terdiri dari dua titik di Taman Nasional Tesso nilo dan enam titik di Kabupaten Indragiri Hilir. Pemadaman dilakukan dengan menggunakan helikopter BNPB berlangsung hingga Sabtu sore.
Titik api juga terdeteksi di Jambi tepatnya di Kabupaten Tebo yaitu di areal konsesi. Saat ini pelaku pembakaran dalam pemeriksaan intensif polres setempat.