REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bom Solo yang terjadi pada Selasa (5/7) lalu dinilai tak berimbas pada iklim perdagangan. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani menyebutkan, meski ada sejumlah investor yang menanyakan terkait kejadian bom bunuh diri di Solo, tidak ada kegiatan perdagangan yang lantas berimbas secara signifikan karenanya.
"Yang di Solo saya rasa masyarakat kita sudah tahan dari kejadian bom yang terjadi. Recovery cepat. Terjadi di bulan puasa, pas pengusaha juga slow down saat Lebaran, dampaknya sangat minim secara keseluhan. Saya liat bom ini enggak ada artinya lah," ujar Rosan, Kamis (7/7).
Rosan menambahkan, selama bulan puasa hingga menjelang Lebaran kemarin terjadi peningkatan konsumsi masyarakat yang cukup tinggi. Hanya saja, dibandingkan tahun lalu pertumbuhan konsumsi pada Ramadhan tahun ini masih lebih kecil. Kadin memprediksi bulan puasa ini terjadi penurunan 20 persen konsumsi dibanding tahun lalu.
"Yang tumbuh ini konsumen lah karena konsumen pada belanja walaupun tidak sebanyak tahun lalu. Daya beli masyarakat menurun. Kalau saya bicara dengan para perbankan mungkin saya menyambut positif aturan kemenkeu yang menunda mengintip credit card. Saya bicara bank besar penurunan credit card itu 30 persen," katanya.