REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR — Tingkat okupansi atau hunian hotel berbintang di Bali diprediksi melonjak hingga 75 persen selama libur Idul Fitri 1437 Hijriyah.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati di Denpasar, Rabu (6/7), mengatakan pada Juli hingga Agustus merupakan periode musim ramai kunjungan wisatawan khususnya domestik di Pulau Dewata.
"Kami prediksi okupansi hotel naik rata-rata hingga 75 persen pada Juli ini,” kata dia. Sedangkan puncak musim kunjungan diperkirakan terjadi pada Agustus dengan hunian hotel berbintang yang diproyeksi rata-rata naik hingga 80 persen.
Beberapa hotel berbintang, lanjut dia, mengalami lonjakan okupansi mencapai di atas 90 persen bila dihitung secara parsial selama libur Lebaran.
Sebagian besar wisatawan yang mengisi hunian hotel berbintang di Bali adalah wisatawan domestik dari sejumlah kota besar di Tanah Air di antaranya Jakarta, Surabaya dan Bandung.
Bandara Ngurah Rai mencatat dari H-12 hingga H-1 Lebaran didominasi kedatangan wisatawan domestik yakni mencapai 188.362 meliputi jadwal reguler hingga pesawat dengan penerbangan tambahan. Sementara itu untuk keberangkatan domestik atau penumpang yang mudik mencapai 183.461 orang.
Kondisi itu berbeda dengan beberapa daerah lainnya di Indonesia yang sebagian besar didominasi arus mudik sedangkan di Bali lebih banyak didominasi arus kedatangan.