REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Usai peristiwa bom bunuh diri di Solo, Jawa Tengah, tadi pagi, Kapolda DIY Brigjen Pol Prasta Wahyu Hidayat menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk memperketat pengamanan hingga ke tingkat Markas Polsek. Petugas jaga di setiap institusi kepolisian pun diminta selektif terhadap tamu yang datang.
Personel di lapangan pun diwajibkan mengenakan body vest atau rompi polisi. Prasta menjelaskan, usai peristiwa bom bunuh Solo, pihaknya segera mengumpulkan seluruh Kapolres dan pejabat utama Polda DIY. "Kami tadi langsung briefing mendadak untuk menyikapi peristiwa bom bunuh diri di Mapolresta Solo," tuturnya, Selasa (5/7).
Prasta mengemukakan, hal tersebut tidak lain adalah untuk menjamin keamanan warga DIY saat Hari Raya Idul Fitri besok. Selain itu, semua markas komando telah diperketat, terutama di penjagaan pintu masuk.
Setiap tamu yang mengantarkan barang bawaan maupun paket kiriman harus diperiksa dengan cermat. "Kami juga memerintahkan, semua Polsek wajib melakukan sterilisasi lapangan yang akan digunakan untuk salat Idul Fitri," ujar Prasta.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti meminta kepada seluruh warga Yogyakarta untuk beraktifitas seperti biasanya. Ia mengimbau kepada masyarakat, agar menginformasikan hal-hal mencurigakan kepada pihak kepolisian terdekat."Untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat, Polda telah menerjunkan 300 personel Brimob ke sejumlah objek vital di DIY," tutur Anny.
- Pelaku Bom Solo Pernah Jadi Ketua RT Sampai Pedagang Bakso Keliling
- Bom Solo Diduga Terkait Tewasnya Calon Menantu Santoso