REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengimbau masyarakat dan aparat Kepolisian serta TNI untuk meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pengamanan ketat serta penjagaan untuk mengantisipasi teror bom yang mungkin terjadi seperti di Solo, dan Madinah.
"Kepada seluruh aparatur wilayah yang masih berada di Kota Bogor agar meningkatkan kewaspadaan jelang takbiran dan Lebaran besok, kita antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Bima usai meninjau Polsek di seluruh wilayah Kota Bogor, Selasa.
Bima juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan dan kordinasikan dengan Muspika maupun Muspida Kota Bogor apabila ada hal-hal yang mencurigakan terjadi di wilayahnya.
"Muspida terus berkoordinasi untuk mengamankan wilayah," katanya.
Menurutnya, peningkatan kewaspadaan tidak hanya dilaksanakan menjelang hari besar atau hari raya, pimpinan daerah siaga untuk menjaga keamanan, ketertiban di masyarakat.
"Setiap saat kita berupaya bangun situasi yang nyaman dan aman. Warga perlu ketenangan dan nyaman dalam beraktivitas. Karena itu, setiap tindakan yang mengganggu, merusak situasi, harus disikapi bersama dengan tegas," katanya.
Bima bersama Kapolres Bogor Kota, Kabag Tapem, Satpol PP, DLLAJ dan seluruh Kapolsek melakukan patroli ke seluruh wilayah Kota Bogor guna memastikan kesiapsiagaan aparat di wilayah.
Terkait serangan bom bunuh diri di Masjid Nabawi, Madinah dan Polsek Surakarta, Solo, Bima mengutuk keras tindakan tersebut yang menurutnya telah menimbulkan ketidaknyamanan bagi umat Muslim saat akan menyambut Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah/2016.
Sementara itu, penjagaan dan pengamanan ditingkatkan di Mapolwil Kota Bogor. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap siapa saja yang akan masuk ke Markas kepolisian setempat. Peningkatan pengamanan juga dilakukan di Stasiun Besar Bogor dan Terminal Baranangsiang.