REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan pengaruh La Nina diperkirakan akan memuncak pada Desember 2016. Kondisi ini diperkirakan bertahan pada triwulan pertama 2017.
"Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pengaruh puncak La Nina, curah hujan pun meningkat pada akhir tahun hingga tiga bulan pertama 2017. Pada bulan-bulan tersebut, bencana banjir, tanah longsor maupun angin puting beliung meningkat drastis," kata Sutopo di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (30/6).
Dia melanjutkan, menguatnya pengaruh La Nina berawal pada Juli. Akibatnya, curah hujan pada Juli tetap tinggi di beberapa daerah Indonesia seperti Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Kondisi ini membawa dampak positif, yakni mengurangi potensi kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan.
Meski demikian, Sutopo tetap mengingatkan kemungkinan cuaca yang masih mengalami anomali. Karenanya, BNPB tengah menyiapkan antisipasi untuk bencana kekeringan maupun banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
"Kami mulai siapkan posko bencana di setiap kabupaten dan penguatan logistik untuk sistem tanggap bencana dini," tambah Sutopo.