Kamis 30 Jun 2016 17:42 WIB

Wabup: Banyumas Bebas Vaksin Palsu

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Vaksin (ilustrasi)
Foto: gizmodo.com
Vaksin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Wakil Bupati Banyumas Budhi Setiawan menjamin Kabupaten Banyumas bebas dari peredaran vaksin palsu. Jaminan ini disampaikan wabup, setelah tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan pemeriksaan dan pendataan ke fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di wilayah Banyumas.

 

''Kita sudah memeriksa seluruh stok vaksin yang dimiliki Dinas Kesehatan, serta seluruh fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas. Hasilnya tidak ditemukan adanya vaksin palsu,'' jelasnya, Kamis (30/6).

Terkait hal itu, Wabup meminta masyarakat Banyumas tidak perlu resah dan khawatir dengan masalah vaksin palsu. ''Saya jamin, tidak ada warga yang telah mendapat vaksin palsu di Banyumas,'' ujarnya.

 

Wabup menjelaskan, semua vaksin di Rumah Sakit (RS) dan Puskesmas berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten. Sedangkan vaksin yang ada di Dinkes, mendapatkan vaksin bantuan dari pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi. ''Sejauh ini, vaksin tersebut dijamin asli dan kondisinya masih baik,'' tegasnya.

 

Bahkan untuk layanan kesehatan swasta seperti klinik atau  RS swasta, Wabup menyebutkan, semuanya mengambil vaksin dari Puskesmas setempat. Bahkan kalau ada yang tidak mengambil vaksin dari puskesmas, secara jemput bola petugas akan mendatangi yang bersangkutan dan menanyakan kepada siapa vaksi diberikan.

''Pertanyaan detail seperti itu akan dilakukan petugas karena data jumlah balita ini digunakan untuk pengajuan vaksin ke pusat. Sehingga distribusi vaksin terpantau secara  jelas,'' katanya.

 

Kepala Dinkes Banyumas Sadiyanto mengatakan, Dinkes sudah menerjunkan 7 orang untuk memeriksa stok vaksin di fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di wilayahnya. Tim ini sudah berkeliling selama dua hari, dan hasilnya tidak ditemukan adanya vaksin palsu.

 

Selain menerjunkan petugas, Dinkes juga sudah mengeluarkan surat edaran kepada Puskesmas, RS, Klinik, IDI dan faskes lainnya, yang isinya meminta mereka memeriksa kembali stok vaksin dan distributornya. Dinkes juga menghimbau agar faskes-faskes mendapatkan vaksin dari Puskesmas terdekat atau Dinkes dan jika harus membeli sendiri di luar stok Dinkes, maka disarankan untuk membeli vaksin dari distributor resmi.

''Kalau ada yang mencurigai keberadaan vaksin palsu, segera leporkan ke Dinkes atau Puskesmas, dan kalau ingin aman, maka lakukan imuniasasi anak di Puskesmas atau RS yang veksinnya berasal dari Dinkes,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement