REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini penanganan illegal fishing di Indonesia sudah mulai menunjukkan hasil.
"Stok ikan laut yang meningkat, ini harus dimanfaatkan sehingga perencanaan yang baik, persiapan yang baik dalam rangka membangun industri perikanan kita harus disiapkan betul sehingga meningkatkan kesejahteraan nelayan, memenuhi kebutuhan konsumsi ikan lokal dan juga bisa mendatangkan devisa bagi ekspor kita," kata Presiden Jokowi, Rabu (29/6).
(Baca juga: Jokowi: Indonesia Sudah Tenggelamkan 176 Kapal Pencuri Ikan)
Ia juga meminta industri perikanan diarahkan ke perikanan yang modern terutama dalam hal pengolahan dan pengalengan Dengan begitu, nilai jualnya bertambah dan bisa menyerap tenaga kerja. Presiden juga menekankan pentingnya penyediaan infrastruktur pendukung, mulai dari jalan, pelabuhan, listrik, dan lahan untuk industri pengolahan.
"Saya kira para gubernur mulai bisa menyiapkan lahan-lahan untuk industri pengolahan ini karena saya meyakini sebentar lagi akan datang investasi entah kerja sama swasta dengan swasta atau swasta dengan BUMN yang ingin membangun ini," ujarnya.
Menurut dia, peluang di sektor industri perikanan ini sekarang sangat besar sekali. "Permintaan dari luar sangat banyak, permintaan untuk ekspor juga sangat banyak. Inilah peluang yang harus segera diambil. Oleh sebab itu, kita tidak hanya sekadar menjaga laut kita tapi juga bisa memanfaatkan sumber daya laut untuk kesejahteraan bersama," tuturnya.
Presiden mengakui selama ini selama bertahun-tahun kelemahan Indonesia adalah egosektoral, antarkementerian tidak bekerja sama, dan antarkesatuan tidak bekerja sama. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penegakkan hukum dan menindak oknum aparat keamanan yang menjadi backing bagi praktik illegal fishing.
"Termasuk di dalamnya masyarakat juga harus diedukasi untuk tidak mau berkolaborasi dengan pelaku illegal fishing dan ini menjadi bagian upaya memberantas aksi illegal fishing," ucapnya, menegaskan.