Selasa 28 Jun 2016 23:48 WIB

Gempa di Selat Sunda tak Pengaruhi Pelayaran Kapal Feri

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Karta Raharja Ucu
Gempa bumi (ilustrasi)
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Gempa bumi tektonik berkuatan 5 Skala Richter (SR) di Perairan Selat Sunda, Selasa (28/6) sekitar pukul 10.32 WIB, tidak berpengaruh dengan alur pelayaran kapal feri Bakauheni (Lampung) – Merak (Banten). Aktivitas penyeberangan penumpang dan kendaraan masih berjalan normal.

Keterangan yang diperoleh di  Pelabuhan Bakauheni, Selasa (28/6) siang, pelayaran kapal feri dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak dan sebaliknya masih normal. Tidak ada penghentian sementara operasional kapal meski gempa bumi terjadi.

“Aktivitas pelayaran kapal masih normal, tidak ada peringatan dini seperti tsunami atau apal. Semua berjalan normal saja,” kata Karsono, petugas ASDP setempat.

Menurut dia, kegiatan menjelang arus mudik Lebaran tersebut semua kapal beroperasi normal. Penumpang pejalan kaki terus melanjutkan perjalanan dari bus ke kapal. Hal sama juga kendaraan yang masuk di Pelabuhan Bakauheni mengantre masuk kapal.

Ia mengatakan gempa yang terjadi tidak dirasakan warga di sekitar pelabuhan. Bahkan banyak yang tidak mengetahui bahwa terjadi gempa pada Selasa pagi tersebut. Aktivitas warga juga masih berjalan normal.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa tektonik berkekuatan 5 SR dengan kedalaman 10 kilometer terjadi di Selat Sunda sekitar 66 kilometer barat daya Lampung Selatan. Gempa terjadi pada sekitar pukul 10.32 wib, Selasa (28/6).

Pusat gempa berada pada titik kordinat 6.12 lintang selatan dan 105.33 bujur timur. Sejauh ini tidak ada peringatan gempa berpotensi memunculkan tsunami. Getaran gempa juga tidak dirasakan warga pesisir Lampung Selatan dan tidak berpotensi gelombang tsunami.

(Baca Juga: Gempa 5,1 SR Guncang Papua)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement