Selasa 28 Jun 2016 21:06 WIB

Ali Imron Ceritakan Skenario Hingga Bom Bali Meledak

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham
Terpidana teroris Bom Bali Ali Imron memberikan paparan terkait terorisme pada acara kajian Ramadhan di Jakarta, Selasa (28/6). (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Terpidana teroris Bom Bali Ali Imron memberikan paparan terkait terorisme pada acara kajian Ramadhan di Jakarta, Selasa (28/6). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang pelaku utama teror Bom Bali 2002, Ali Imron menceritakan perannya dalam menjalankan berbagai aksi teror. Kisah tersebut disampaikannya dalam kajian ramadhan bertema 'Peran Islam untuk Perdamaian Indonesia' yang digelar di Masjid Al Fataa, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Selasa (28/6).

"Saya semuanya terlibat dalam aksi-aksi teror. Terakhir adalah bom Bali 2012," kata Ali Imron.

Ali menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai bahwa kelompoknyalah yang menjadi satu-satunya pelaku peristiwa Bom Bali. Ali memaparkan, Bom Bali tersebut merupakan balasan kepada Amerika Serikat dan sekutunya yang telah menyerang Afghanistan.

Pada mulanya, Ali Ghufron alias Mukhlas pergi ke Afghanistan selama enam tahun, yakni dari tahun 1984 hingga 1990. Sepulangnya dari Afghanistan, Mukhlas dibekali sejumlah uang oleh Osama bin Laden untuk menjalankan jihad di Indonesia.

Mukhlas kemudian mengajak saudaranya Amrozi untuk melakukan aksi teror di Bali. Tak lama setelah itu, Ali Imron yang merupakan adik Amrozi kemudian diajak oleh Amrozi, diajak ke Solo untuk merencanakan pengeboman tersebut. "Pas nyampe di Solo itu di sana ada Mukhlas, lmam Samudra dan semua yang terlibat di Bom Bali. Di sana membicarakan pembagian tugas," ucap Ali Imron.

Ali mengkalim jika dirinya sudah melancarkan protes karena pembalasan tersebut menurutnya tidak sesuai. Ali merasa tidak adil karena yang melakukan penyerangan terhadap Afghanistan adalah para tentara. Sementara yang menjadi sasaran Bom Bali adalah masyarakat sipil yang tidak tahu-menahu soal penyerangan Afghanistan.

"Tapi waktu itu Mukhlas bilang, itu tanggung jawab saya," kata Ali Imron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement