REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Perusahaan Umum Jasa Tirta II Jatiluhur menjamin ketersediaan air untuk irigasi (pertanian). Stok air yang tinggi cukup untuk masa Lebaran hingga setelahnya. Hingga hari ini volume air di Waduk Jatiluhur sangat aman, dengan ketinggian air (TMA) mencapai 107,12 meter.
Direktur Pengelolaan Air PJT II Jatiluhur, Harry M Sungguh, mengatakan, petani tak perlu khawatir dengan suplai air. Sebab, stok di waduk sangat melimpah. Sehingga, bila ada petani yang siap tanam setelah lebaran, air akan tersedia.
"Kami jamin, pasokan air tetap aman," ujar Harry, kepada Republika.co.id, Senin (27/6).
Dengan ketinggian muka air (TMA) 107,12 meter, lanjut Harry, pihaknya telah mengatur air yang digelontorkan ke hilir. Air yang keluar melalui pintu pembuang waduk mencapai 241 meter kubik per detik. Air tersebut, terbagi-bagi untuk tiga saluran irigasi.
Untuk irigasi Tarum Timur mencapai 45 meter kubik per detik. Irigasi Tarum Barat, digelontorkan 40 meter kubik per detik. Sisanya, yaitu 146 meter kubik per detik, digelontorkan ke irigasi Tarum Utara.
Air yang digelontorkan ke hilir ini cukup besar. Karena itu lanjut Harry, pihaknya menjamin bahwa pasokan air sangat aman untuk para petani.
Terlebih lagi, pada saat musim kemarau ini, di sejumlah wilayah seperti Purwakarta, Subang dan Karawang, masih ada hujan. Dengan begitu, sumber air untuk tanam padi masih tersedia dengan baik.