Sabtu 25 Jun 2016 01:03 WIB

Netizen Anggap Ahok dan Yusril Kredibel Jadi Pemimpin Jakarta

Ahok vs Yusril Ihza
Foto: Republika/Wihdan/Raisan Al Farisi
Ahok vs Yusril Ihza

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Netizen menilai Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Yusril Ihza Mahendra merupakan dua sosok yang kredibel untuk menjadi pemimpin DKI Jakarta.

Peneliti dari Datalyst, Ami Ramaidah mengatakan hal tersebut berdasarkan data yang dihimpun menggunakan survei big data di media sosial Twitter pada tiga bulan terakhir.

"Ada lebih dari 600 ribu cuitan positif mengenai Ahok, dan posisi kedua adalah Yusril dengan jumlah cuitan sebanyak 90 ribu. Sementara itu cuitan mengenai bakal calon lainnya seperti Sandiaga Uno, Adhyaksa, Ahmad Dhani, Haji Lulung kebanyakan bersifat netral," katanya, Jumat (24/6).

Ami melanjutkan Ahok juga menjadi calon terpopuler karena terdapat 2,6 juta tweet yang membicarakan Ahok dalam rentang waktu Februari hingga Mei 2016, atau 76 persen dari total cuitan.

Sementara pembicaraan menegenai Yusril sebanyak 10 persen, Ahmad Dhani lima persen, Sandiaga Uno dan Haji Lulung sebanyak empat persen dan Adhyaksa sebesar satu persen.

Meski Ahok populer, cuitan tentang dirinya tidak melulu mengenai hal positif, mereka menemukan ada sekitar 450 ribu cuitan bernada negatif yang mengkritik atau tidak menyukai gaya kepemimpinan Ahok.

"Secara total perbandingan pembicaraan positif dan negatif tentang Ahok adalah 57 persen dan 43 persen. Kalau dilihat dari hari ke hari tren pemberitaan negatif tentang Ahok semakin naik. Berbeda jika dilihat pada Januari kebelakang, pembicaraan negatif tentanf Ahok hanya sekitar 30 persen," katanya.

Sementara peneliti dari Pusat Data Bersatu Agus Herta Sumarto tidak kaget melihat Ahok menjadi calon terpopuler saat ini.

"Tidak mengagetkan jika Ahok menjadi populer dan dianggap kredibel, karena dia adalah petahana yang pasti setiap kegiatannya menjadi sorotan publik. Apalagi sampai saat ini dia adalah calon paling siap untuk mengahdapi Pilkada 2017," kata Agus.

Dia mengatakan kesiapan Ahok itulah yang membuat publik memilih dirinya, namun pemilih yang saat ini memilih dirinya bukanlah pemilih yang mantap. Pemilih tersebut bisa saja beralih ke calon lain, jika mereka menemukan calon yang kuat dan mempunyai visi misi sejalan dengan mereka.

"Di mana-mana pemilih yang mantap itu memang sedikit, yang lain sedang menunggu dan melihat. Apakah nanti akan muncul pemimpin yang lebih kredibel, namun sampai saat ini Ahok yang paling siap," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement