Jumat 24 Jun 2016 19:10 WIB

WNI Disandera Lagi, Panglima Sebut Patroli Bersama Belum Jalan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Foto: Ist
Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut patroli bersama antara militer Indonesia, Filipina, dan Malaysia hingga saat ini belum berjalan.

Memang, kata dia, pada awal Mei lalu ketiga negara telah menandatangani kesepakatan untuk melakukan patroli bersama di perairan perbatasan. Namun, sejauh ini, kerjasama pertahanan tersebut masih dalam tahap persiapan.

"Kan baru kesepakatan, baru MoU. Tapi kemarin Menteri Pertahanan sudah ke Filipina untuk menindaklanjuti ini," kata Gatot, usai mengikuti buka puasa bersama di Istana Wapres, Jumat (25/6).

Menurut Panglima, salah satu faktor yang menyebabkan patroli bersama belum berjalan karena adanya dinamika politik di Filipina. Negara tersebut baru saja berganti pemerintahan sehingga perlu waktu untuk melanjutkan koordinasi.

Kendati begitu, dia menegaskan patroli bersama sangat dibutuhkan untuk menjaga keamanan laut perbatasan di tiga negara. "Jelas operasi bersama dibutuhkan karena ini jalur ekonomi," ucap Gatot.

Sebelumnya, sebanyak tujuh orang Warga Negara Indonesia (WNI) kembali menjadi korban pembajakan dan penyanderaan oleh kelompok teroris asal Filipina, Abu Sayyaf. Ini merupakan kali ketiga warga Indonesia menjadi korban pembajakan saat sedang berlayar di laut perbatasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement