REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi merespon hasil referendum Inggris yang memutuskan keluar dari keanggotaan Uni Eropa. Menurut Retno, referendum Brexit berdampak sangat terbatas bagi hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Menurut Retno dari segi politik dampak langsung bagi Indonesia atas hasil referendum Inggris akan sangat terbatas. Prioritas kemitraan Indonesia-Inggris maupun kemitraan Indonesia- Uni Eropa juga tak akan berubah.
"Merupakan kepentingan bersama bagi Indonesia dan Inggris untuk terus memupuk kerja sama di berbagai bidang strategis," ujar Menlu Retno dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/6).
Retno menambahkan, dari segi kerja sama ekonomi dampak dari hasil referendum juga masih harus mencermati tindak lanjut dari hasil Withdrawal Agreement Inggris-Uni Eropa.
Menurutnya dampak terhadap berbagai perjanjian yang ada antara Indonesia dengan Uni Eropa maupun Inggris, seperti status Inggris dalam skema RI-UE CEPA dan FLEGT License baru akan terlihat setelah disepakatinya Withdrawal Agreement Inggris-Uni Eropa.
Retno menyatakan, hubungan Inggris dan Uni Eropa ke depan memang akan ditentukan dan diatur dalam Withdrawal Agreement seperti terkait isu-isu mengenai tarif perdagangan, freedom of movement of people, pengaturan keuangan dan status hukum Inggris dalam berbagai perjanjian internasional Uni Eropa.
Hasil referendum menurutnya akan melahirkan tatanan politik dan ekonomi baru di Inggris dan Uni Eropa. Namun dampak langsungnya baru akan terlihat setidaknya dua tahun mendatang.
"Hasil referendum di Inggris tak serta merta langsung berlaku, karena pasal 50 treaty on European Union harus diaktifkan dan proses negosiasi antara Inggris dan Uni Eropa harus berlangsung untuk menyepakati Withdrawal Agreement," ujar Retno.
Namun Retno meyakini, meski memutuskan keluar dari Uni Eropa, Inggris akan tetap berkomitmen kuat dalam berkontribusiuntuk kesejahteraan dan perdamaian dunia.
Sejak 2012 menurut Retno, Inggris merupakan mitra strategis Indonesia. Nilai perdagangan kedua negara mencapai Rp 2,35 miliar pada 2015 dan nilai investasi Inggris di Indonesia mencapai 503,2 juta dolar AS pada 2015. Jumlah wisatawan Inggris ke Indonesia tercatat sebesar 69.798 wisatawan pada 2015.