Kamis 23 Jun 2016 14:21 WIB

Pencarian Korban Hilang Longsor di Jateng Masih Berlanjut

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Winda Destiana Putri
Kegiatan Evakuasi korban longsor Purworejo akhir pekan lalu
Kegiatan Evakuasi korban longsor Purworejo akhir pekan lalu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya pencarian sembilan korban tertimbun longsor di Kabupaten Purworejo dan Kebumen, Provinsi Jawa Tengah masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Sembilan korban longsor tersebut terdapat di Kabupaten Purworejo enam orang dan Kebumen tiga orang. 

"Hingga saat ini (23/6) pukul 13.00 WIB, sebanyak 56 orang tewas, 9 orang hilang, 22 orang luka-luka dan 395 orang mengungsi akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (23/6).

Di Kabupaten Purworejo sendiri terdapat 42 orang tewas, enam orang hilang dan 19 luka-luka. Enam orang yang belum ditemukan berada di Deasa Karangrejo/Caok tiga orang dan Desa Donorati tiga orang.

Pengungsi 353 orang yaitu 143 orang di Desa Wironatan dan 210 orang di Desa Jelok. Sebanyak 143 rumah rusak meliputi 63 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, dan 42 rumah rusak ringan. Kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir dan longsor di Kabupaten Purworejo diperkirakan Rp 15,73 miliar.

Sementara itu, di Banjarnegara terdapat sembilan orang tewas tertimpa longsor dan semua korban telah ditemukan. Sedangkan di Kebumen terdapat lima orang tewas akibat banjir dan longsor, dan tiga orang hilang tertimbun longsor. Sedangkan di Rembang, Sukoharjo dan Banyumas masing-masing satu orang tewas akibat banjir.

Sutopo mengatakan pencarian sembilan korban longsor di Purworejo dan Kebumen masih terus dilakukan. Peralatan berat dikerahkan mencari korban.

Sekitar 300 personil tim SAR gabungan di masing-masing lokasi dikerahkan mencari korban hilang. Kemarin Polri mengerahkan anjing pelacak untuk mencari korban. Namun banyaknya masyarakat yang menonton lokasi longsor menyebabkan kesulitan di lapangan. 

"Masyarakat yang rumahnya tertimbun longsor dan rusak berat direncanakan akan direlokasi di tempat yang lebih aman" ujarnya.

Relokasi ini akan dilakukan dialog lebih lanjut dengan masyarakat agar dapat menempati rumah yang lebih aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement