REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan tahun ini Senat Mahasiswa (SEMA) Bina Sarana Informatika (BSI) kampus Woltermonginsidi, Jakarta menggelar bazar Ramadhan. Acara tersebut diadakan di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Ahad (19/6/2016).
Ketua SEMA BSI kampus Woltermonginsidi Saharudin mengatakan bahwa bazar Ramadhan merupakan salah satu upaya dari mahasiswa dalam memberikan kontribusi terhadap kepentingan masyarakat umum. “Bazar Ramadhan ini bertujuan membantu pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan harga yang relatif murah. Selain itu sebagai sarana masyarakat untuk melakukan ngabuburit dengan kegiatan positif sehingga dapat mempererat hubungan silahturahim antara pihak kampus dan masyarakat,” jelas Saharudin.
Saharudin menyebutkan, dalam acara bazar tersebut panitia menyediakan 60 stan yang terdiri dari stan mahasiswa dan masyarakat umum. Stan-stan tersebut menjajakan bermacam-macam makanan ringan untuk buka puasa dan kebutuhan pokok (24 tenda), sedangkan fashion dan crafting untuk kebutuhan hari raya Idul Fitri berjumlah 36 tenda.
Acara tersebut turut dimeriahkan dengan pertunjukan alat musik angklung yang dimainkan secara langsung oleh kelompok musik Wijaya Kusuma dan didukung penuh oleh12KAOS.com sebagai sponsor utama.
Staf Bidang Kemahasiswaan BSI Priatno mengapresiasi digelarnya bazar Ramadhan yang dilaksanakan oleh para mahasiswa melalui Senat Mahasiswa BSI kampus Woltermonginsidi. “Kami dari pihak lembaga mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh para senat mahasiswa BSI kampus Woltermonginsidi. Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian mahasiswa terhadap kebutuhan masyarakat umum, terutama masyarakat disekitar kampus,” ungkap Priatno.
Salah seorang warga setempat, Dewi mengaku sangat terbantu dengan adanya bazar Ramadhan. Selain harganya rata-rata lebih murah dari umumnya di pasar tradisional atau pasar swalayan, juga produk yang disediakan berbagai macam jenis.
“Alhamdulillah, dengan adanya bazar Ramadhan yang diadakan oleh mahasiswa BSI, saya dapat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan jarak yang dekat dengan rumah saya. Harga barang yang dijual lebih murah dibandingkan di pasar tradisional atau di pasar swalayan. Saya salut kepada mahasiswa BSI karena memilih tempat di GOR Mampang Prapatan,” kata Dewi.