Rabu 22 Jun 2016 17:41 WIB

Soal Natuna, Indonesia Diminta Tegas kepada Cina

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ilham
Koarmabar TNI AL melakukan penangkapan terhadap Kapal Cina Han Tan Cou 19038 di Laut Natuna, Kepulauan Riau pada Jumat (17/6).
Foto: Kadispen TNI AL
Koarmabar TNI AL melakukan penangkapan terhadap Kapal Cina Han Tan Cou 19038 di Laut Natuna, Kepulauan Riau pada Jumat (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Hukum Internasional, Hasjim Djalil menilai persoalan sengketa wilayah terkait illegal fishing yang terjadi antara Cina dan Indonesia akan terus bergulir kalau Indonesia tak bersikap tegas kepada Cina. Hasjim mengatakan, baiknya memang Indonesia menegakkan betul apa yang menjadi hukum di negeri sendiri.

Hasjim mengatakan, dalam melakukan penegakan hukum, Negara tak boleh tebang pilih. Meski Indonesia sendiri bersahabat baik dengan Cina dan sudah memiliki perjanjian tertentu, namun sikap Cina yang kerap tak mengindahkan kesepakatan perlu ditindak tegas.

Menurut dia, langkah diplomasi memang harus ditempuh. Negara dalam hal ini baik Menlu maupun Presiden harus menegaskan sikapnya kepada Cina. Indonesia harus bilang secara tegas ke Cina untuk tak lagi melakukan illegal fishing di perairan Indonesia.

"Kita harus ngomong ke Cina untuk stop. Jika memang ada lagi, maka ya harus ditegakkan aturan kita," ujar Hasjim saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (22/6).

Hasjim menilai, hukum yang ada di Indonesia tak bertentangan dengan Hukum Internasional. Sudah ada beberapa kesepakatan hitam di atas putih yang mengatur hal tersebut. "Kita kan ada pengadilan. Ya adili saja secara ketentuan hukum yang ada. Kita tak bisa tinggal diam atas yang dilakukan Cina," ujar Hasjim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement