REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gempa bumi terjadi di Kepulauan Mentawai pada Selasa (21/6) malam. Gempa sempat membuat warga panik dan berhamburan ke luar rumah.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi Tsunami Badan BMKG, Daryono menjelaskan, gempa terjadi pada pukul 21:10:23 WIB dengan kekuatan M=5.0 dengan episenter di koordinat 2.23 LS dan 99.40 BT. Tepatnya di laut pada jarak 67 kilometer arah selatan Muara Siberut pada kedalaman hiposenter 15 kilometer.
"Gempa bumi dirasakan orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar," kata Daryono dalam siaran persnya yang diterima republika, Selasa (21/6).
Gempa ini juga dirasakan di wilayah lain di Pantai Sepanjang Sumatera Barat. Meskipun banyak warga berlarian ketempat yang lebih tinggi namun belum ada laporan korban maupun kerusakan bangunan.
BMKG menganilisis bahwa gempa tersebut diakibatkan aktifitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia dengan hiposenter terletak di Zona megathrust. Menurut Daryono hiposenter berada di kedalaman 15 km maka gempa tersebut disebut sebagai gempa dangkal.
"Wajar jika gempa bumi dirasakan cukup kuat di Kepulauan Mentawai dan sekitarnya," Daryono mengungkapkan.
Daryono menyatakan, gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan BMKG dan BPBD setempat.