Selasa 21 Jun 2016 18:42 WIB

Pengamat: Perubahan Sikap Politik Teman Ahok Wajar

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Bilal Ramadhan
Relawan Teman Ahok memeriksa wadah plastik berisi data KTP dukungan warga Jakarta kepada bakal calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Sekretariat Teman Ahok, Jakarta, Ahad (19/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Relawan Teman Ahok memeriksa wadah plastik berisi data KTP dukungan warga Jakarta kepada bakal calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Sekretariat Teman Ahok, Jakarta, Ahad (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kajian Politik Cineps Guspiabri Sumowigeno mengatakan sikap politik Teman Ahok yang berubah mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju dengan partai politik sebagai sesuatu yang wajar. Karena memang ternyata Teman Ahok kebanyakan berasal dari konsultan politik tertentu.

"Dari Cyrus ya, publik yang sebelumnya melihat sebagai sukarelawanan anak muda, tidak seperti itu lagi," kata Guspiabri, Selasa (21/6).

Guspiabri menambahkan karena itu tidak mengherankan Teman Ahok melihat realita politik yang berkembang. Terbukanya hal tersebut kini publik melihat Teman Ahok dengan cara yang berbeda. "Teman Ahok tidak senaif itu, tapi sadar dengan penuh politik," katanya.

Karena itu, tambah Guspiabri, tidak mengherankan bila Teman Ahok dapat berubah sikap politik. Walaupun Teman Ahok berisi konsultan politik, Ahok tetap menjadi tokoh sentral di Teman Ahok.

Menurut Guspiabri, Ahok tidak akan meninggalkan Teman Ahok. Ia akan tetap menggunakannya tapi hanya sebagai atribut bukan jalur utama.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement