Selasa 21 Jun 2016 16:38 WIB

Evakuasi Korban Bencana Purworejo Terkendala Akses Jalan dan Cuaca

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas gabungan dari TNI, BASARNAS, Polri, relawan dan warga membawa kantong jenazah berisi korban tanah longsor di Caok, Loano, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (21/6).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Petugas gabungan dari TNI, BASARNAS, Polri, relawan dan warga membawa kantong jenazah berisi korban tanah longsor di Caok, Loano, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Evakuasi korban bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Purworejo masih terkendala cuaca buruk dan sulitnya akses jalan. Hingga Selasa (21/6) siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo telah berhasil menemukan 37 jenazah korban banjir dan tanah longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purworejo, Budi Harjono, mengatakan diperkirakan masih ada 10 jenazah korban lain yang belum ditemukan. Pihaknya terus melakukan pencarian jenazah di dua titik lokasi, yakni Desa Karangrejo dan Desa Donorati.

"Sekarang sudah memasuki hari ketiga evakuasi. Sampai saat ini proses evakuasi masih terhambat kondisi cuaca yang belum stabil, akses menuju desa yang sulit dan keterbatasan alat evakuasi," kata Budi ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa.

Menurut dia, proses pencarian jenazah masih menjadi fokus BPBD hingga beberapa hari mendatang. Karena itu, pihaknya belum dapat melakukan pendataan secara pasti berapa jumlah rumah, jalan dan jembatan yang rusak akibat terkena banjir dan tanah longsor yang terjadi, Jumat (18/6) lalu.

Secara garis  besar, Budi menyampaikan ada 40 rumah yang tertimbun tanah longsor. Nantinya, puluhan rumah tersebut akan direlokasi ke lokasi yang lebih aman setelah proses penanganan bencana selesai.

Lebih lanjut Budi menjelaskan, ada 16 kecamatan yang terimbas banjir dan tanah longsor di Kabupaten Purworejo. Saat ini, genangan air bah dipastikan telah surut. BPBD dan gabungan tim reaksi cepat kini tengah membersihkan sisa-sisa longsoran yang masih ada.

Menurut Budi, kondisi cuaca sejak Jumat lalu belum kembali normal sepenuhnya. Hingga Selasa, mendung dan hujan rintik-rintik masih terjadi di Purworejo.

Meski terimbas bencana cukup parah, Budi menegaskan tidak ada warga Purworejo yang mengungsi. Warga tinggal di rumah sanak famili untuk sementara. Tenda dapur umum dan tenda kesehatan diklaim sudah cukup memberikan pelayanan kepada warga.

"Yang masih diperlukan adalah bantuan logistik dasar, barang keperluan anak dan perempuan serta selimut," ucap dia.

Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di 16 kabupaten dan kota di Jawa Tengah pada Jumat. Hingga Senin (20/6) sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 47 korban tewas dan 15 orang yang dinyatakan hilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement