Senin 20 Jun 2016 19:02 WIB

Pencarian Korban Longsor Jateng Terus Dilakukan

Petugas mengoperasikan alat berat guna mencari korban tanah longsor di Caok, Karangrejo, Loano, Purworejo, Jateng, Senin (20/6).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas mengoperasikan alat berat guna mencari korban tanah longsor di Caok, Karangrejo, Loano, Purworejo, Jateng, Senin (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tim SAR dibantu aparat keamanan baik TNI dan Polri serta masyarakat masih terus mencari penduduk yang menjadi korban bencana tanah longsor dan banjir yang menimpa beberapa wilayah di Jawa Tengah dalam dua hari terakhir ini.

Keterangan yang dihimpun dari berbagai daerah yang tertimpa bencana banjir dan tanah longsor, Senin (20/6), menyebutkan, di Kabupaten Purworejo yang menjadi daerah paling parah bencana tanah longsor, petugas dibantu masyarakat masih konsentrasi pada warga yang diduga masih tertimbun tanah tersebut.
 
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, pada Senin pagi korban yang belum ditemukan ada 19 orang, kemudian menjelang siang ditemukan enam orang sehingga yang hilang masih 13 orang.
 
"Kami kerahkan semua sumber daya yang ada dalam upaya untuk melanjutkan pencarian 13 korban yang belum ditemukan tersebut," katanya.
 
Hujan lebat yang terjadi di Purworejo pada Sabtu (18/6) mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik. Ada dua titik longsor yang menimbulkan banyak korban, yakni di Dusun Coak, Desa Karangrejo dan di Desa Donorati Kecamatan Loano. Ia menuturkan pencarian korban akan dilakukan hingga tujuh hari ke depan setelah terjadi longsor.
 
"Nanti kita lihat dalam tujuh hari ini bagaimana, tentunya kami berharap 13 korban hilang itu bisa ditemukan.
 
Selain pencarian korban, katanya juga penanganan terhadap masyarakat yang terdampak yaitu para pengungsi. Sebagian mereka memang ikut keluarganya dan sebagian ditangani pemerintah daerah. Menurut dia penanganan pengungsian, logistik, dan peralatan tidak ada masalah.
 
"Perlu saya sampaikan adalah pemerintah berupaya melakukan mitigasi dan melakukan upaya pemulihan," katanya.
 
Bupati Purworejo Agus Bastian mengatakan, jumlah korban tanah longsor ada 62 orang, terdiri atas 33 orang meninggal, 16 orang luka-luka, dan sisanya 13 orang belum ditemukan. Pada Senin pagi, tim SAR dan relawan kembali menemukan sebanyak delapan orang tewas di lokasi longsor di Dusun Caok Desa Karangrejo dan Desa Donorati, Loano, Kabupaten Purworejo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement