Sabtu 18 Jun 2016 20:04 WIB

BNPB Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Banjir dan Longsor

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Foto: Antara
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginstruksikan kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNBD). Imbauan disampaikan seiring munculnya gejala dampak perubahan iklim.

"BNPB telah memerintahkan semua BPBD yang memiliki potensi hujan lebat agar tetap meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/6).

BPBD, kata dia, agar mengacu pada peta rawan bencana yang telah dibagikan. Masyarakat agar selalu diberikan informasi ancaman bencana dan sosialisasi ditingkatkan. Dia mengatakan BPBD juga supaya mengkoordinir potensi daerah agar siap menghadapi segala kemungkinan terburuk. Logistik dan peralatan yang ada di gudang BPBD agar digunakan untuk penanganan darurat.

Tim Reaksi Cepat BNPB telah disiapkan untuk dapat diterjunkan ke lokasi bencana dalam kurun waktu kurang dari 24 jam untuk mendampingi BPBD dalam penanganan darurat. Menurut dia, cuaca dan musim menjadi kian tak menentu dan sulit diprediksikan. Curah hujan dengan intensitas tinggi makin sering terjadi di banyak wilayah di Indonesia. Dampaknya banjir, longsor dan puting beliung makin meningkat.

Sutopo mengatakan lebih dari 95 persen bencana di Indonesia adalah bencana hidrometeorologi yaitu bencana yang dipengaruhi faktor cuaca dan iklim seperti banjir, longsor, puting beliung, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan serta gelombang pasang.

Selama tahun 2016, kata dia, berdasarkan data sementara hingga Jumat (17/6) telah terjadi 1.053 bencana di Indonesia yang menyebabkan 157 orang meninggal dunia dan lebih dari 1,7 juta jiwa menderita dan mengungsi.

Ratusan ribu rumah, kata dia, rusak akibat bencana. Banjir mendominasi kejadian bencana yaitu 429 kejadian, puting beliung 310 kejadian dan longsor 255 kali kejadian. Tercatat 142 orang meninggal akibat banjir dan tanah longsor. "Saat ini harusnya sebagian besar wilayah Indonesia memasuki awal musim kemarau. Pertengahan bulan Juni umumnya sudah kemarau," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement