Rabu 15 Jun 2016 17:20 WIB

Banjir Bandang di Sukabumi Diduga Akibat Penyempitan Sungai

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
 Puluhan rumah di dua desa dan satu kelurahan di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi rusak diterjang banjir, Selasa (14/6) malam. Tampak, petugas tengah membersihkan material lumpur di rumah warga yang hancur.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Puluhan rumah di dua desa dan satu kelurahan di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi rusak diterjang banjir, Selasa (14/6) malam. Tampak, petugas tengah membersihkan material lumpur di rumah warga yang hancur.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Peristiwa banjir bandang di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi diduga akibat penyempitan Sungai Cibeber. Dampaknya, ketika terjadi hujan deras maka aliran air sungai akan meluap dan menimpa permukiman warga.

Sebelumnya, diberitakan sebanyak 80 rumah di dua desa dan satu kelurahan di Cicurug rusak akibat banjir bandang. Rinciannya, sebanyak empat rumah rusak sedang dan 76 unit lainnya teredam lumpur. Selain itu satu rumah rusak berat akibat hanyut terbawa arus sungai.

Camat Cicurug Agung Gunawan mengatakan, banjir bandang di kawasan tersebut sudah beberapa kali terjadi. "Diduga, banjir terjadi akibat penyempitan sungai," terang dia kepada wartawan Rabu (15/6).

Agung mengatakan, banyak warga yang membuang sampah secara sembarangan ke sungai. Hal ini menyebabkan sungai menjadi dangkal dan meluap ketika diguyur hujan deras.

Menurut Agung, banjir kali ini dinilai paling parah dibandingkan sebelumnya. Oleh karena itu pemerintah melalui BPBD dan instansi tekait lainnya langsung membantu penanganan bencana.

"Data sementara ada 80 rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada Republika Rabu (15/6).

Saat ini banjir sudah surut namun menyisakan lumpur di rumah-rumah warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement