REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak akan mengusung ataupun mendukung calon kepala daerah yang memiliki niat maju dalam pemilihan kepala daerah melalui jalur independen atau perseorangan.
"PPP dimana pun akan mendukung calon yang butuh dukungan parpol. Tak akan mengusung calon yang sudah berniat berangkat lewat jalur independen," kata Ketua Umum PPP M Romahurmuziy saat Pembukaan Pendaftaran Pilkada Serentak 2017 di Jakarta, Rabu (15/6).
PPP memulai pendaftaran bakal calon kepala daerah mulai 15 Juni hingga 25 Juni 2016 di kantor DPW dan DPC PPP atau ke Sekretariat Nasional Bappilu DPP PPP di Jalan Tebet Barat IX Nomor 17 Jakarta Selatan.
Menurut Romi, sapaan akrabnya, dengan sikapnya itu bukan berarti PPP tidak menghargai calon independen yang memang memiliki dasar hukum. Bagaimanapun, kata dia, parpol didirikan untuk menegakkan pilar demokrasi.
Untuk kasus DKI, menurut Romi, PPP tidak silau dengan elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berniat maju lewat jalur independen atas dukungan simpatisannya yang tergabung dalam Teman Ahok.
"Sebagai incumbent punya ekspos paling tinggi wajar," kata Romi.
Sejauh ini PPP masih memantau nama-nama kadernya yang beredar dalam bursa bakal calon kepala daerah DKI, yakni mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, Ustadz Yusuf Mansyur dan Anggota DPR Okky Asokawati. Pilkada DKI merupakan salah satu dari lima pilkada provinsi yang ditarget menang oleh PPP. Partai berlambang Ka'bah itu memiliki modal 10 kursi di DPRD DKI.
"Meski demikian kami tetap akan berkoalisi," kata Romi yang didampingi Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP HM Mardiono.