Ahad 12 Jun 2016 16:55 WIB

Kritik SBY ke Jokowi Sebaiknya tidak Disampaikan Langsung

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono memaparkan tanggapan partai Demokrat terkait situasi Nasional terkini di kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6).(Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono memaparkan tanggapan partai Demokrat terkait situasi Nasional terkini di kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6).(Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan menghormati pendapat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait situasi kehidupan nasional saat ini. Sebab, SBY berbicara selaku kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Walau demikian, kata Arteria, akan lebih baik jika kritik tersebut disampaikan secara tidak langsung. "Paling tidak lewat orang lain di partai yang bidangnya khusus untuk itu," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Ahad (12/6).

Politikus PDIP itu berkata, SBY tidak bisa lepas tangan terkait apa yang sedang dihadapi Indonesia saat ini. Menurut dia, Indonesia hari ini yang dipimpin Joko Widodo (Jokowi) sedikit banyaknya adalah akibat dari pemerintahan sebelumnya yang dipimpin SBY selama sepuluh tahun.

Berbicara teori sebab akibat, harus dilihat dulu causa-nya, lamanya memerintah dan kebijakan yang diterbitkan karena ini akan menjadi faktor penentu. "Sehingga tidak salah juga kalau ada pihak yang menyatakan bahwa Pak SBY dapat dianggap sebagai pihak yang turut berkontribusi atas perekonomian kita saat ini, bahkan perlu research untuk dapat menilai apakah berkontribusi dominan," ujar Arteria.

SBY memberikan tujuh catatan penting bagi pemerintahan Jokowi. Catatan tersebut disampaikan SBY di sela-sela kegiatan silaturahim kader Partai Demokrat di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6) lalu. Ketujuh catatan itu meliputi situasi perekonomian, kondisi kehidupan masyarakat dari sisi sosial dan ekonomi, upaya penegakan hukum, dan kedaulatan partai politik. SBY juga menyoroti persoalan TNI/Polri dalam menjalankan tugas pokoknya, pergerakan komunis, hingga peranan pers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement