Jumat 10 Jun 2016 22:08 WIB

ICMI Tegaskan tak Ada Niat Tutup Google dan Youtube

Rep: Wahyusuryana/ Red: Bayu Hermawan
Jimly Asshidiqie
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jimly Asshidiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana penutupan Google dan Youtube jadi topik hangat belakangan. Bahkan, sejumlah media sudah meminta banyak pihak untuk berkomentar.

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, menegaskan ICMI tidak pernah memiliki niatan untuk menutup Google dan Youtube. Ia berpendapat ramainya reaksi masyarakat tentang rencana penutupan, lantaran banyak yang belum membawa berita secara utuh.

"Kita sudah melihat tanggapan masyarakat 99 persen negatif, tandanya banyak yang belum membaca secara detil," katanya, Jum'at (10/6).

Jimly menjelaskan, apa yang disampaikan Sekretaris Jenderal ICMI Mohammad Jafar Hafsah, tidak berarti langsung meminta pemerintah untuk menutup Google dan Youtube. Apa yang disampaikan, lanjut Jimly, hanya meminta agar Google dan Youtube agar mampu mengendalikan konten-konten yang ada didalamnya.

Terkait konten-konten porno, ia menekankan semua pihak memang tidak boleh berhenti melakukan pemblokiran, termasuk yang ada di Google dan Youtube. Hal itu, dimaksudkan agar media-media seperti Google dan Youtube yang memiliki banyak manfaat, tidak membuat larut masyarakat terhadap konten porno.

"Kita tidak boleh berhenti menutup konten-konten itu, agar masyarakat jangan punya moral buruk," ujarnya.

Ia menambahkan kabar terbaru yang beredar kalau website dari ICMI telah diretas, lantaran rencana penutupan Google dan Youtube.

Menurut Jimly, website ICMI memang sempat diganggu peretas dan saat ini sengaja ditangguhkan, namun kemungkinan sudah bisa digunakan lagi mulai Sabtu (11/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement