Kamis 09 Jun 2016 21:16 WIB

PLN Babel Minta pemkab Bebaskan Lahan Transmisi

Transmisi listrik PLN
Foto: M Syakir/Republika
Transmisi listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- General Manajer PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rustamaji meminta Pemerintah Kabupaten Bangka Barat membebaskan lahan transmisi agar pasokan listrik semakin lancar.

"Bantuan dari pemkab sangat kami butuhkan agar jaringan yang dikembangkan PT PLN semakin luas dan kapasitasnya meningkat," kata Rustamaji usai pertemuan dengan Bupati Bangka Barat di Muntok, Kamis.

Ia mengatakan, ketersediaan listrik di seluruh wilayah sampai ke pelosok merupakan tanggungjawab pemerintah, termasuk pemerintah daerah.

"Saat ini kami sedang berupaya menambah kapasitas 150KV di Kecamatan Kelapa, kami butuh dukungan agar pembangunan tersebut berjalan lancar dan operasional tidak mengalami kendala," kata dia.

Menurut dia, adanya penambahan kapasitas tersebut akan percuma jika tidak ada dukungan transmisi.

"Untuk itu kami butuh dukungan pemerintah daerah dalam pembebasan lahan dari Kelapa hingga Muntok jangan sampai transmisi terhambat," katanya.

Melalui pertemuan dengan Bupati Parhan Ali dan jajarannya yang dilaksanakan di Ruang Operasional I Pemkab Bangka Barat dia berharap ke depan akan terjadi peningkatan kerja sama antara pemkab dengan PT PLN (Persero) wilayah Babel.

"Kerja sama antara kedua belah pihak akan saling menguntungkan dan kami yakini akan membawa dampak positif terhadap rencana pembangunan ke depan," katanya.

Dalam pertemuan tersebut selain memaparkan kondisi riil kelistrikan di Babel, khususnya di Bangka Barat, pihaknya juga mendapatkan masukan rencana pembangunan yang akan dijalankan dalam lima tahun ke depan.

"Kami mendapatkan gambaran awal rencana pembangunan yang akan dilakukan Pemkab Bangka Barat, seperti rencana investasi industri, pembangunan Gedung Olahraga, perumahan rakyat, penggemukan sapi dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan, pada dasarnya PT PLN siap membantu dan bekerja sama dengan daerah, namun harus ada pembahasan lanjutan detail teknis agar ada keselarasan.

"Perencanaan awal harus matang, tidak bisa dibuat dalam satu atau dua tahun agar kami bisa menyesuaikan daya yang dibutuhkan daerah," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement