REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menekankan pentingnya pemahaman perbaikan lingkungan untuk kepentingan bersama sehingga tidak menimbulkan kerusakan. Menurut dia, dengan pemahaman ini angka perburuan dan pembunuhan gajah pun dapat berkurang.

"Oleh karena itulah, maka seperti saya katakan tadi harus dihayati, dimengerti, perbaikan lingkungan itu untuk kepentingan bersama, bukan hanya untuk kepentingan gajah itukan," kata JK di acara Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia ke-20 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (9/6).

Lebih lanjut, perburuan terhadap gajah termasuk tindak kriminal ganda. Pertama perburuan itu untuk memperjualbelikan gading gajah serta merupakan tindakan perusakan hutan. Ia pun berharap, masyarakat dapat lebih memahami bagaimana menjaga lingkungan hidup dan pentingnya menjaga lingkungan bagi kehidupan.

"Kalau soal gajah dua hal, ada kejahatan untuk mendapatkan gadingnya untuk komersial, kedua kerusakan hutan. Nah kedua itu, gading tidak boleh lagi. Di seluruh dunia tidak boleh diperdagangkan lagi, siapa yang membawa gading itu kriminal," jelas JK.

Sementara itu, dalam pidatonya, JK menyampaikan keberadaan serta kondisi fauna dan flora merupakan indikator bagi kehidupan yang lebih baik. Ia pun menekankan pentingnya menjaga keberlangsungan hidup hewan.

"Orang utan, gajah, singa, atau anoa adalah suatu kehidupan dan indikator kehidupan yang baik. Apabila gajah masih baik, orang utan, atau apapun di sini, anoa, kupu-kupu, itu artinya hutan masih baik. Kalau hutan masih baik artinya air masih baik, air masih baik artinya sawah akan baik. Ada kehidupan," kata JK.

Ikuti Whatsapp Channel Republika