REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo sempat menyinggung isu perombakan kabinet saat memberikan sambutan peringatan kematian tahunan (haul) mantan Ketua MPR RI Taufiq Kiemas, Rabu (8/6). Jokowi di kediaman Megawati Soekarnoputri berkelakar mengenai menteri-menteri asal PBNU dan Muhammadiyah.
"Saya ingin klarifikasi mengenai menteri NU. Tadi diam-diam saya hitung ada enam, jadi NU ada. Muhammadiyah, karena Haedar enggak tanya, saya nggak menghitung. Saya jadi ingat reshuffle kalau begini," kata Jokowi terkait pertanyaan Ketua PBNU Said Aqil Siradj mengenai menteri asal NU di Kabinet Kerja.
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri acara haul Taufiq Kiemas bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja. Jokowi hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada sekitar pukul 17.05 WIB mengenakan pakaian batik warna hitam cokelat.
Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi peran almarhum Taufiq Kemas sebagai tokoh yang menjembatani banyak konflik antar individu dan golongan. "Kita kembali mengingat beliau yang selalu dengan ikhlas, dengan segala risiko, bisa kita lihat banyak sekali konflik individu beliau selalu menjadi jembatan kembalinya antarindividu, antarlembaga yang telah berkonflik," kata Jokowi.
Sejumlah pejabat negara yang terlihat hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Kominfo Rudiantara, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, serta Kepala BIN Sutiyoso dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga hadir dalam perhelatan itu. Kemudian, Wakapolri Komjen Budi Gunawan dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto juga hadir pada sekitar pukul 16.00 WIB. Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hadir dalam acara haul tersebut.