REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sule (69 tahun) mengisi hari tuanya dengan portal bambu dan seutas tambang menjaga keselamatan perlintasan kereta api di Desa Jelegong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Saya sudah sudah 13 tahun menjaga pintu perlintasan di sini. Hujan dan panas bukan penghalang untuk keselamatan para pengendara," kata Sule di sela-sela aktivitasnya di perlintasan KA Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Rabu (8/6).
Di adalah pensiunan PJKA bagian pembangunan tahun 1997. dan Sule mulai menjaga pintu perlintasan tahun 2003. "Saya tidak pernah meminta uang kepada yang melintas. Kalau ada yang memberi seikhlasnya saja," katanya.
Ia membuat sendiri portal perlintasan dengan menggunakan uang pemberian dari pengendara. Portalnya terbuat dari sebilah bambu dan tambang. Sejak pukul 4.00 WIB hingga 23.00 WIB, Sule biasanya menjaga perlintasan kereta tersebut.
Meskipun dari pihak perusahaan kereta api jarang memberikan santunan, ia tetap bersyukur karena dengan menjaga pintu tersebut dan dapat membiyai kehidupan keluarganya.
Sule berharap, ada seseorang yang mau meneruskan sebagai penjaga pintu itu, pasalnya tubuhnya sudah sangat rapuh dan renta. Sakit menjadi makanan sehari-harinya. Bahkan pendengaran dan penglihatannya sudah tidak setajam dulu lagi.
Selain di Desa Jelegong, terdapat ratusan perlintasan jalan dengan jalur rel di wilayah Daerah Operasi II PTKA yang tidak berpalang pintu. Penjagaan dilakukan sukarela oleh warga atau hanya dengan memasang rambu-rambu peringatan saja.