REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar), mengungkapkan, abu vulkanis dari Gunung Kerinci sudah sampai ke permukiman padat penduduk.
"Abu vulkanis kiriman Gunung Kerinci itu masih tipis dan belum mengganggu aktivitas warga di Solok Selatan," kata Sekretaris BPBD Solok Selatan, Sumardianto, di Padang Aro, Selasa (7/6).
Abu vulkanis yang sampai ke permukiman warga, dia mengatakan, tidak membahayakan karena sangat tipis dan tidak terlihat secara kasatmata. Dia mengatakan, untuk saat ini masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari bibir kawah. Sedangkan, wilayah Solok Selatan tidak berada dalam radius tiga kilometer tersebut.
Apabila terjadi erupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu, dia menyebut, tidak ada daerah itu yang masuk dalam zona merah erupsi Kerinci. "Yang terdekat seperti daerah Bangun Rejo, itu pun jaraknya mencapai 10 kilometer," katanya.
Ia menyebut, berdasarkan koordinasi dengan pos pemantau aktivitas gempa tremor Gunung Kerinci masih seperti biasa. Sedangkan, gempa embusan memang meningkat. "Status Gunung Kerinci sekarang masih waspada dan tidak ada peningkatan status," katanya.
Dia mengimbau masyarakat setempat tidak perlu risau dengan aktivitas Gunung Kerinci. Jika ada perkembangan atau hal yang membahayakan, petugas akan segera menginformasikannya.
Sementara itu, warga Lubuak Gadang Timur, Weni (26), mengatakan, abu Gunung Kerinci melekat di pakaian yang dijemur di luar ruangan. "Biasanya pakaian yang habis dicuci dan dijemur di luar tidak pernah berdebu, tetapi sekarang cukup banyak dan sedikit berbau," katanya.
Warga lainnya, Ija (37), mengatakan, sebelumnya pakaiannya tidak pernah berdebu apabila dijemur di luar, kecuali pada musim kemarau panjang. "Debu yang menempel di kain paling tebal terjadi Minggu. Sekarang masih ada tetapi tidak seberapa," katanya.
Sementara, Pos Pengamatan Gunung Kerinci di Kayu Aro, Kerinci, menyebut bahwa gunung api aktif tertinggi di Sumatra tersebut pada Ahad (5/6) mengeluarkan asap kelabu dengan ketinggian 600 hingga 800 meter dari kawah gunung. Asap tersebut condong mengarah ke barat laut dan utara.
Untuk aktivitas seismik, Gunung Kerinci masih mengalami tremor dengan amplitudo 0,5 hingga 5 milimeter dengan dominan satu milimeter, kemudian tektonik jauh sebanyak satu kali.