Selasa 07 Jun 2016 11:41 WIB

KEIN Berikan Beberapa Usulan pada Jokowi

Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir (kiri) dan Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta (kedua kiri) beserta anggota KEIN lainnya mengucapkan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/1
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir (kiri) dan Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta (kedua kiri) beserta anggota KEIN lainnya mengucapkan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima pengurus Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (7/6). Tampak hadir di Kompleks Istana Kepresidenan pengurus KEIN yaitu Ketua Soetrisno Bachir, Sekretaris Putri K Wardhani, Wakil Ketua Arif Budimanta dan sejumlah anggota lainnya seperti Benny Pasaribu, Johnny Dharmawan, Hendri Saparini, Benny Soetrisno.

Soetrisno Bachir mengatakan telah memberikan memo kepada Presiden mengenai masalah-masalah kekinian.  Salah satu yang ingin dibahas yakni terkait kenaikan harga pangan. Ia mengaku telah menyarankan agar pemerintah mengurangi mata rantai distribusi sehingga harga pangan dapat ditekan.

"Juga bagaimana pemerintah meningkatkan peran Perum Bulog dalam mengontrol harga," katanya.

Menurut dia, untuk mengendalikan harga tidak perlu semuanya diatasi dengan impor karena impor belum tentu bisa membuat harga bahan pokok turun.

Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) 2005-2010 itu, KEIN juga memberi masukan kepada Presiden agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terdampak perlambatan ekonomi global.

"KEIN memberi masukan agar kita tidak melambat tapi justu naik. Pertumbuhan ekonomi kita diperkirakan sekitar 5,0 persen, kita coba lebih dari itu," kata Soetrisno Bachir.

KEIN juga memberikan masukan upaya penurunan suku bunga bank yang sampai saat ini dinilai masih tinggi tanpa ada intervensi dari pemerintah.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement