Selasa 07 Jun 2016 01:14 WIB

Warga Diminta Jangan Resah Terkait Aktivitas Gunung Kerinci

Gunung Kerinci
Foto: Blogspot
Gunung Kerinci

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, meminta warga daerah itu tidak resah terkait aktivitas Gunung Kerinci pascagempa Pesisir Selatan.

"Saya sudah konfirmasi ke Pos Pengamatan Gunung Kerinci, jika aktivitas gunung masih seperti biasa. Status masih waspada atau level II," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Solok Selatan Editorial ketika dihubungi di Padang Aro, Senin (7/6).

Pada Ahad (5/6) abu vulkanis sempat mengguyur ibukota Padang Aro, sebutnya, namun masih tipis.

"Abu (vulkanis) itu mungkin terbawa angin dan Senin ini tidak ada lagi," ujarnya.

Jika terjadi erupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.805 meter diatas permukaan laut (mdpl) itu, jelasnya, tidak ada daerah itu masuk dalam zona merah erupsi Kerinci.

"Yang terdekat seperti daerah Bangun Rejo, itu pun jarak mencapai 10 kilometer," katanya.

Meskipun demikian, katanya, pihaknya tetap meminta warga kabupaten itu untuk tetap waspada. "Bencana datangnya tidak terduga, jadi perlu waspada," katanya.

Sementara seorang warga Padang Aro, Erik Akbar (35), menyebutkan bahwa abu vulkanis yang mengguyur di ibukota Solok Selatan pada Ahad itu tipis. "Ini kami lihat dari jemuran, lalu dedaunan dan kaca," katanya.

Sementara Pos Pengamatan Gunung Kerinci di Kayu Aro, Kerinci, menyebutkan bahwa gunung api aktif tertinggi di Sumatera tersebut pada Minggu (5/6) mengeluarkan asap kelabu dengan ketinggian 600-800 meter dari kawah gunung. Asap tersebut condong mengarah ke barat laut dan utara.

Untuk aktivitas seismik, Gunung Kerinci masih mengalami tremor dengan aplitudo 0,5 - 5 milimeter, namun dominan satu milimeter. Kemudian tektonik jauh sebanyak satu kali.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap merekomendasikan agar warga sekitar Gunung Kerinci, pengunjung maupun wisatawan tidak mendekati kawah gunung dalam radius tiga kilometer.

Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius berbahaya/KRB III. Jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci juga perlu dihindari karena sewaktu-waktu masih dapat terjadi abu dengan ketinggian yang bisa mengganggu penerbangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement