Selasa 07 Jun 2016 00:40 WIB

Penyebab Harga Daging Sapi Melonjak Menurut APDI

Rep: C36/ Red: Yudha Manggala P Putra
Daging sapi. Ilustrasi
Foto: Antara
Daging sapi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi, mengakui tingginya harga daging sapi di beberapa daerah disebabkan kekurangan pasokan sapi potong. Hingga lebaran mendatang, harga daging sapi di beberapa daerah Indonesia masih tetap tinggi.

"Penyebabnya ada dua, yakni kurangnya pasokan sapi potong di beberapa daerah dan jumlah pertumbuhan sapi potong yang tidak signifikan di sana," jelas Asnawi kepada Republika di Jakarta, Senin (6/6).

Dia mencontohkan, harga jual daging sapi di Aceh saat ini mencapai Rp 170.000 per kilogram. Di Sumatra Utara harga daging sapi berada di atas kisaran Rp 140.000/kilogram. Di Kalimantan, harga jual daging sapi mencapai Rp 130.000/kilogram - Rp 140.000/kilogram.

Sementara itu, lanjut dia, harga jual daging sapi di Jabodetabek cenderung stabil karena ketersediaan sapi potong maupun daging sapi impor yang mencukupi. Saat ini, harga jual daging sapi di Jabodetabek berkisar antara Rp 100.000/kilogram - Rp 110.000/kilogram.

Asnawi menuturkan, tingginya harga daging sapi di beberapa daerah pun tetap terjadi hingga Idul Fitri mendatang. Di Provinsi Aceh, harga jual daging sapi diprediksi dapat mencapai Rp 170.000/kilogram - Rp 200.000/kilogram.

"Di Yogyakarta, harga jual daging sapi berada bisa berada di atas Rp 130.000/kilogram. Sementara itu, untuk Jakarta, harga daging sapi tertinggi ketika Idul Fitri berada di kisaran Rp 120.000/kilogram," papar Asnawi.

Sebelumnya, harga daging sapi di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mencapai Rp 160 ribu per kilogram. Di Bengkulu,  satu kilogram daging sapi dijual seharga Rp 130.000/kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement