Ahad 05 Jun 2016 09:29 WIB

Dua Teman Ahok Ditangkap di Singapura

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nur Aini
Warga memberikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan mengisi formulir dan memberikan fotokopi KTP di salah satu posko Teman Ahok di salah satu mall di Jakarta, Jumat (11/3/).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Warga memberikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan mengisi formulir dan memberikan fotokopi KTP di salah satu posko Teman Ahok di salah satu mall di Jakarta, Jumat (11/3/).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua penggagas kelompok pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yaitu Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang sempat ditangkap pihak Imigrasi Singapura ketika tiba di Bandara Changi, Sabtu (4/6) siang. Penangkapan mereka diduga karena motif politik.

Penggagas Teman Ahok lainnya, Singgih Widyastomo menjelaskan Amalia dan Richard  mengunjungi Singapura atas undangan warga Jakarta yang bermukim di negeri Singa itu. Mereka dijadwalkan akan menghadiri acara Food Festival Bazzar. Namun ketika tiba di bandara Changi, Singapura sekitar pukul 14.30 waktu setempat, keduanya ditangkap petugas imigrasi.

"Ketika pemeriksaan administrasi, mereka ditahan oleh Imigrasi Singapura dalam status orang yang tidak boleh masuk ke Singapura," katanya.

Singgih memastikan kunjungan Amalia dan Richard bukan ke Singapura dalam upaya mengumpulkan data KTP dukungan untuk Ahok. Namun ia menduga ada motif politik atas penangkapan keduanya.

"Kegiatan kita ke sana pure buat food festival. Kita tidak ada kegiatan buat ngumpulin KTP di sana. Ditangkapnya mungkin karena dipikir alasan politik aja, bukan ngumpulin KTP," ujarnya.

Singgih mengatakan kontak terhadap Amalia dan Richard sempat tak bisa dilakukan setelah penangkapan. Terlebih pihak KBRI Singapura pun tak bisa menemui mereka. Sebab, keduanya ditahan dalam proses isolasi hingga kontaknya dengan dunia luar terputus.

"Jadi pihak KBRI sempat tak bisa mendekat ke sana karena katanya mereka dalam pengawasan ketat," ucapnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement