Sabtu 04 Jun 2016 22:12 WIB

Makanan Tradisional Berbahan Kimia Ditemukan di Sukabumi

Makanan berbahaya  (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Makanan berbahaya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Jawa Barat menemukan dua jenis makanan tradisional yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan manusia yang beredar bebas di pasaran.

"Kedua jenis makanan tradisional tersebut yakni mie leor atau mie aci dan terasi coleh," kata Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinkes Kota Sukabumi, Fachrizal kepada Antara di Sukabumi, Sabtu (4/6).

Menurutnya, sidak produk makanan ini mengambil 21 jenis sample makanan yang disinyalir pengolahannya menggunakan zat kimia berbahaya, seperti borax, pengawet kimia dan pewarna tekstil.

Namun dari hasil pengujian ke 21 sampel makanan tersebut hanya dua jenis makanan saja yang mengandung zat kimia berbahaya yakni dicampur dengan zat kimia pewarna textil yang jika dikonsumsi bisa merusak jaringan tubuh manusia dan menyebabkan kanker.

Walaupun dampak dari mengkonsumsi makanan ini tidak langsung, tetapi dalam jangka beberaa waktu ke depan orang yang mengkonsumsinya akan keracunan bahan kimia tersebut seperti cepat terserang penyakit dan muncul penyakit ganas di tubuhnya mulai dari tumor hingga kanker, bahkan bisa mengganggu fungsi otak manusia.

"Untuk barang yang kedapatan menggunakan zat kimia berbahaya ini samplenya dibawa ke Labkesda, tapi tidak dilakukan penyitaan terhadap produk tersebut hanya saja kami melarang pedagang menjual kembali barang dagangannya itu," tambahnya.

Fachrizal mengatakan sidak ini tidak hanya mencari produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya saja, tetapi juga memeriksa kondisi makanan yang dijula di pasar modern seperti supermarket untuk antisipasi adanya produk makanan yang sudah kedaluwarsa.

"Hingga saat ini kami belum menemukan adanya makanan yang tidak layak konsumsi tersebut di pasar modern, tetapi pengawasan terus kami lakukan apalagi saat Ramadhan dipastikan ada peningkatkan pembelian dari konsumen," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement