REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok melakukan kerja sama dengan Pusat Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mengatasi masalah sampah dengan mengolahnya menjadi gas metan.
"Pemanfaatan gas metan menjadi energi, salah satu alternatif mengatasi masalah sampah di Kota Depok," kata Kepala DKP Pemkot Depok, Zamrowi usai acara uji coba hasil pengolahan sampah menjadi gas metan di Kantor Unit Pelaksanaan Teknis, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cipayung, Depok, Jumat (3/6).
Menurut Zamrowi, TPA sampah akan dijadikan pembangkit tenaga listrik. Hal ini dilakukan berdasarkan hasil penelitian Kementerian Pekerjaan Umum (PU) 2010 lalu. Tumpukan sampah di TPA Cipayung berpotensi dijadikan pembangkit tenaga listrik. Pasalnya, TPA sampah Cipayung memiliki kandungan gas metan yang cukup tinggi.
"Setelah diteliti, untuk program clean development mechanism (CDM), adalah sistemnya menangkap gas metan disalurkan untuk jadi pembangkit listrik. Namun, sistemnya harus investor yang bangun jaringannya, karena biayanya mahal jadi kami hanya menyediakan TPA dan sampah saja," tuturnya.
Diungkapkan Zamrowi, pemanfaatan lahan sampah menjadi energi listrik merupakan salah satu alternatif mengatasi persoalan sampah di Kota Depok. Apalagi, dari tiga kolam penampungan sampah di TPA Cipayung, hanya satu kolam yang masih dapat menampung produksi sampah warga kota Depok.
"Produksi sampah Kota Depok yang dibuang ke TPA Cipayung berkisar 3.400 meter kubik per hari. Lahan TPA Cipayung seluas 11,2 hektar saat ini tersisa tinggal 1,2 hektar. Lahan seluas itu tak cukup menampung volume sampah yang jumlahnya semakin bertambah. Nah dengan teknologi pengolahan sampah menjadi gas metan, tentu sampah akan berguna," ungkap Zamrowi.
Pada acara uji coba pengolahan sampah menjadi gas merah tersebut, dipamerkan juga hasil pemanfaatan sampah yang telah diolah menjadi gas metan. "Selain itu, ada beberapa produk kuliner yang diolah dengan gas metan," terang Zamrowi.
Peneliti Utama Bidang Persampahan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Firman L Sachwa, menjelaskan pengoperasian teknologi harus secara teknis, sehingga dapat dipahami dan dimengerti dalam pengaplikasian teknologi.
"Ini pipa yang yang telah dirangkai dan telah dilengkapi dengan motor treat power dan dimasukkan ke dalam sumur yang telah dibuat sedalam lima meter, hal tersebut bertujuan agar gas metan tersebut naik ke atas dan airnya turun ke bawah sehingga kita bisa mengambil gasnya," jelas Firman.