REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) memperkuat sistem kelistrikan regional Sumatra melalui enam pembangkit Mobile Power Plant (MPP) yang menggunakan pembangkit listrik mesin gas (PLTMG) dengan total kapasitas 350 megawatt (MW).
"Pemilihan pembangkit jenis MPP guna mempercepat rasio elektrifikasi di regional Sumatra. Lebih dari itu, pembangkit ini juga menggunakan gas sebagai bahan bakar sehingga lebih ramah lingkungan," ujar Dirut PT PLN (Persero) Sofyan Basir saat peletakan batu pertama MPP di Pangkalpinang bersama Presiden RI Joko Widodo, Rabu.
Ia menjelaskan, keenam pembangkit tersebut terdiri dari MPP Bangka 2x25 MW, Belitung dan Nias masing-masing 1x25MW, Paya Pasir Medan dan Balai Pungut Duri masing-masing 3x25 MW, dan MPP Tarahan Lampung 4x25 MW.
"Keenam pembangkit ini ditargetkan akan beroperasi akhir tahun 2016," jelasnya.
Ia menambahkan, sistem kelistrikan Sumatra pada tahun ini terdiri dari sistem Sumatra bagian utara, bagian selatan, dan bagian tengah.
Saat ini sistem Sumatera bagian utara memiliki beban puncak sebesar 2.090 MW dan daya mampu sebesar 2.327 MW dengan cadangan daya 237 MW atau sekitar 11 persen.
Sementara sistem Sumatra bagian selatan dan tengah memiliki beban puncak 2.041 MW dan daya mampu pembangkit 2.827 MW dengan cadangan daya 426 MW atau sekitar 15 persen.
Ia berharap pada tahun 2017 sistem Sumatra sudah terhubung dengan jaringan 275 kilovolt (KV) dan diprediksi cadangan listrik bisa mencapai 32 persen.
"Kami akan terus berupaya agar sistem Sumatra semakin kuat dan dapat melayani semua pelanggan termasuk pelanggan besar dan industri serta menaikkan rasio elektrifikasi 86 persen pada 2016 menjadi 98 persen pada 2019," ujarnya.
Ia menambahkan, PLN berkonsentrasi penuh untuk menjalankan amanah pemerintah Jokowi-JK melalui program 35.000 MW.
"Target kami untuk regional Sumatra pada tahun 2016 akan menyuplai daya pasok hingga 6.036 MW. Untuk itu, diharapkan adanya cadangan daya untuk Sumatera sebesar 1.615 MW. Untuk Lampung, kami targetkan daya pasok 1.068 MW dan diharapkan adanya cadangan daya hingga 172 MW," ujarnya.
Lebih lanjut ia sampaikan, enam pembangkit MPP berkapasitas 350 MW ini disebar ke seluruh regional Sumatra.
"Melalui MPP tersebut, kelistrikan Babel bertambah kapasits 75 MW sehingga akan memperkuat sistem kelistrikan. Adapun daya mampu pada sistem kelistrikan Bangka saat ini adalah 142 MW, sedangkan beban puncak rata-rata sebesar 130 MW. Sementara itu, daya mampu Belitung saat ini adalah 42 MW dengan beban puncak rata-rata 36 MW," ucapnya.
Bertambahnya kapasitas pembangkit ini akan membuat pasokan listrik di Babel semakin andal. Jika ada pemeliharaan terhadap salah satu pembangkit maka pasokan listrik masih mencukupi.