Selasa 31 May 2016 23:25 WIB

BRI-Republika Bantu Pesantren Kembangkan Ternak Burung Puyuh

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Burung puyuh.
Foto: peternakpuyuh.blogspot
Burung puyuh.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Budidaya ternak burung puyuh di Pesantren At Tibyan Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mendapatkan bantuan dari BRI Peduli dan Republika. Pemberian bantuan ini diharapkan semakin meningkatkan jiwa entrepreneurship di kalangan para santri di pesantren.

Penyerahan bantuan program teras usaha pesantren tersebut dilakukan secara simbolis oleh Kepala Cabang BRI Cibadak, Sukabumi Achmad Suadi pada Selasa (31/5) lalu. "Bantuan ini untuk meningkatkan kemampuan santri di pesantren khusunya jiwa entrepreneurship,’’ ujar Achmad Suadi kepada Republika.

Harapannya lanjut dia, para santri bisa hidup mandiri selepas dewasa nanti dan tidak tergantung dengan pesantren. Pasalnya, mereka dapat hidup mandiri dan sejahtera dengan mempunyai kemampuan wirausaha.

Saat ini terang Achmad, kebanyakan pesantren belum mengarah kepada pembentukan jiwa  entrepreneurship. Padahal, hal tersebut sangat penting. Sehingga program CSR dari BRI ini dinilai cukup bagus untuk mendidik para santri agar hidup mandiri.

Bantuan yang diberikan kepada Pesantren At Tibyan ujar Achmad yakni pengadaan 2.000 ekor burung puyuh, pengadaan tiga mesin tetas, renovasi kandang, dan pelatihan budidaya burung puyuh. Pelaksanaan pelatihan budidaya ternak burung puyuh sebelumnya telah dilakukan pada 23 Mei 2016 lalu. Total dana yang dikucurkan untuk program ini mencapai Rp 198.770.000.

Ke depan kata Achmad, bantuan untuk program teras usaha pesantren ini akan terus ditingkatkan. Jenis usaha para santri yang dibantuk akan terus beragam sesuai dengan produk unggulan daerah.

Diakui Achmad, bidang ternak usaha burung puyuh menjadi salah satu unggulan di Sukabumi. Hal ini dikarenakan produknya berupa daging dan telur menjadi produk yang dibanggakan oleh daerah tersebut.

Pimpinan Pesantren At Tibyan Ustad Achmad Nurhadi mengatakan, bantuan yang diberikan sangat membantu pengembangan usaha ternak burung puyuh di pesantrennya. "Para santri makin bersemangat untuk mengembangkan usaha ternak burung puyuh,’’ ujar dia.

Menurut Nurhadi, pesantrennya mengembangkan usaha ternak puyuh sejak dua tahun lalu. Pengembangan usaha ini awalnya dikarenakan adanya permintaan daging burung puyuh dari negara timur tengah. Hal itu menjadikan tantangan bagi pesantren untuk mengembangkannya.

Untuk mewujudkannya kata Nurhadi, para santrinya langsung menggali ilmu ke salah seorang peternak burung puyuh di Sukabumi. Hasilnya, dalam tiga hari para santri dinilai telah menguasai teknik pengembangan ternak burung puyuh.

Kini ujar Nurhadi, para santri yang berjumlah 30 orang telah berbagi peran dalam usaha tersebut. Di mana, santri wanita yang berjumlah 10 orang berperan dalam menetaskan telur puyuh. Sementara 20 orang santri laki-laki berperan dalam memelihara hewan ternak tersebut.

"Selepas mendapatkan bantuan, para santri menargetkan dalam tiga bulan ke depan bisa menghasilkan 2.000 ekor burung puyuh,’’ ujar Nurhadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement