Selasa 31 May 2016 23:11 WIB

Warga Sukabumi Keluhkan Dugaan Pencemaran Pabrik Semen Jawa

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
ilustrasi demo
Foto: Republika/Mardiah
ilustrasi demo

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Aksi warga yang mengeluhkan keberadaan pabrik semen PT Semen Jawa atau Siam Cement Group (SCG) di Kabupaten Sukabumi kembali berlanjut. Kali ini ratusan warga mengeluhkan dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan pabrik semen tersebut ke Kantor DPRD Kabupaten Sukabumi Selasa (31/5).

Sebelumnya, warga menggelar aksi demonstrasi di depan lokasi pabrik di Kecamatan Gunungguruh pada Senin (30/5) lalu. "Warga mendatangi gedung dewan untuk menyampaikan keluhan terkait dampak buruk hadirnya pabrik semen," ujar Koordinator Aksi Ade Suherman kepada wartawan.

Selama ini, ungkap dia, warga merasakan dampak negatif dari beroperasiya pabrik semen. Misalnya dampak bagi kesehatan karena ada sejumlah warga yang mengalami gatal-gatal dan menderita penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Penyakit tersebut diduga akibat dari kualitas udara dan air yang menurun akibat aktivitas pabrik semen.

Dampak lainnya ujar Ade yakni banyak petani yang mengalami gagal panen karena terdampak pembangunan pabrik. Hal ini terutama terjadi akibat banjir yang bersumber dari aliran air pembuangan pabrik semen.

Lebih lanjut Ade menerangkan, selepas audiensi para wakil rakyat berjanji akan mempertemukan dengan instansi terkait untuk membahas tuntutan warga. Ia berharap pemerintah bisa memperhatikan nasib warga yang berada di sekitar pabrik semen.

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Agus Mulyadi menerangkan, dari pantauannya tidak ada pencemaran lingkungan yang dilakukan PT Semen Jawa. Bahkan, ia melihat tidak ada debu yang tampak dari aktivitas produksi pabrik Semen Jawa.

Karena itu kata Agus, jika ada warga yang merasakan dampak lingkungan maka bisa menempuh proses hukum. Hal ini supaya menghasilkan proses yang adil bagi semua pihak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement