Selasa 31 May 2016 17:18 WIB

Gus Ipul: Jaga Anak dari Bahaya Kekerasan Seksual

Rep: Binti Sholikah/ Red: Angga Indrawan
Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf mengajak orangtua untuk lebih peduli dan peka terhadap bahaya seksual yang terus mengancam anak-anak. Dia menilai banyak orangtua yang kurang mengawasi pergaulan anak-anaknya sehingga tidak tahu bahaya yang mengancam mereka.

Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, kekerasan seksual biasanya terjadi justru di lingkungan sekitar anak-anak. Tak jarang, kekerasan seksual justru dilakukan oleh orang terdekat anak-anak tersebut.

“Saya di sini mengajak bapak ibu sekalian untuk lebih peka lagi dalam melindungi dan mengawasi anak-anak kita. Jangan sampai masa depan mereka dirusak oleh orang-orang tak bertanggung jawab,” kata Gus Ipul saat menghadiri acara Parents Gathering Indonesia Scout Challenge di Pendopo Kabupaten Lumajang, Selasa (31/5).

Gus Ipul juga mengajak para orangtua untuk waspada terhadap tindakan kriminal seperti kekerasan seksual pada anak melalui Gerakan TANGKIS. Gerakan ini mengajarkan anak-anak untuk mengetahui bagian tubuh yang dimiliki sebagai privasi, tidak boleh sembarang orang memegang. Anak-anak juga diajarkan untuk berani menolak dan mengatakan tidak terhadap ajakan yang menjurus kepada kekerasan seksual. Gerakan ini juga mengajak orangtua untuk lebih waspada dengan mengawasi dan peka terhadap perilaku anaknya yang dianggap aneh.

Pada kesempatan ini, Gus Ipul juga mengampanyekan manfaat gerakan Pramuka kepada para orang tua. Gerakan pramuka dinilai menjadi salah satu gerakan pembentuk karakter bangsa. Anak muda yang ikut kegiatan Pramuka diharapkan mampu menjadi generasi yang peduli terhadap sekitarnya.

“Saya ingin pramuka ini tidak hanya menjadi tempat bekerja tapi juga bermain dan belajar. Pramuka harus mampu mengajak anak muda untuk menjauhi sifat buruk dan mengurangi kegiatan yang kurang bermanfaat,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement