Selasa 31 May 2016 12:45 WIB

Nelayan Bawa 2 Keranda Mayat di PTUN

Rep: C39/ Red: Ilham
Aksi nelayan menolak reklamasi pulau G di kawasan Muara Angke
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Aksi nelayan menolak reklamasi pulau G di kawasan Muara Angke

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan nelayan menggelar aksi di depan kantor Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (31/5). Aksi ini sambil menunggu putusan hakim soal status izin reklamasi yang dikeluarkan Geburnur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Puluhan anggota polisi dari Polsek Cakung dan Polres Jakarta Timur yang menjaga di pintu gerbang kantor hakim tersebut terlihat saling tertawa tanpa beban. Para nelayan mendatangi PTUN sambil membawa kapal nelayan, jaring, serta dua keranda mayat yang disimbolkan kematian hati nurani Ahok.

"Tolak Reklamasi... tolak reklamasi.. tolak reklamasi sekarang juga," suara yel-yel yang diteriakan para nelayan.

Di atas kapal nelayan tersebut tampak sebuah tulisan 'Reklamasi...membunuh nelayan'. Tulisan lainnya, 'reklamasi merampas kehidupan perempuan nelayan dan perempuan pesisir'. Tidak hanya itu, mereka juga membawa sebuah tulisan yang berbunyi, '2,7 juta nelayan tradisional menolak reklamasi wilayah pesisir Jakarta'.

Keputusan hakim direncanakan masih akan dibacakan hari ini. Bagi nelayan, apapun hasilnya nanti, bukanlah akhir dari sebuah perjuangan. Untuk sementara, aksi tersebut masih berlangsung damai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement