REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PU-PERA), Basuki Hadimuldjono memastikan jalan tol Semarang- Solo (SS) ruas Bawen- Salatiga sudah bisa digunakan para pemudik, pada lebaran tahun ini. Hanya saja, perlu dibuatkan jalur alternatif untuk menghindari proses pembangunan fisik jembatan yang belum rampung pekerjaannya di ruas tol seksi III tersebut.
Hal ini disampaikannya saat meninjau proses pekerjaan fisik tol ruas Bawen- Salatiga, di wilayah Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/5). Pada kesempatan ini, Basuki mengakui, rencananya jalan tol SS seksi III sepanjang 17 kilometer ini akan digunakan seementara untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas saat mudik lebaran nanti.
Namun, ia enggan berspekulasi dengan memaksakan percepatan pembangunan dua jembatan utama, yang ada di ruas ini. Terutama untuk jembatan di wilayah Kecamatan Tuntang.
"Kalau melihat di lapangan, percepatan pembangunan jembatan ini tidak bisa dipaksakan. Karena tinggi jembatan Tuntang saja 56 meter," ungkap Basuki usai peninjauan.
Kalau jembatannya belum siap, maka akan disiapkan jalur alternatif. Khususnya di jembatan Tuntang dan jembatan Senjoyo yang saat ini masih dalam proses pekerjaan konstruksi. Menurutnya, jembatan Tuntang yang memiliki ketinggian 56 meter memiliki panjang 370 meter. Sedangkan jembatan Senjoyo panjangnya mencapai 160 meter.
Hingga saat ini, proses pekerjaan konstruksinya masih menyelesaikan pembuatan tiang pancang jembatan. Meski demikian, Pemerintah akan tetap menggunakan jalur tersebut dengan membuat beberapa jalur alternatif. Salah satunya dengan membuat jalur masuk baru melewati dua jembatan dimaksud. Konsekuensinya, jalan altetntif sekitar jembatan akan diperlebar.
"Saya sudah telepon menteri BUMN untik meminta izin penggunaan tanah PT Perkebunan Nusantara IX tersebut dan sudah diizinkan," jelasnya.
Jalur alternatif tersebut, tambah Basuki, akan disambungkan dengan Jalan Nasional Semarang- Solo. Dengan demikian, jalan tol yang masih dalam proses pengerjaan masih akan bisa dipergunakan. Selain itu, jalur yang akan digunakan tidak menggunakan Agregat. Badan Jalan akan dikeraskan menggunakan lean concrete atau lantai kerja.
Penggunaannya juga skala prioritas menyesuaikan lonjakan volume kendaraan bermotor. Misalnya satu jalur saat arus mudik maupun srbaliknya.
"Rencananya, pembukaan ruas Bawen- Salatiga ini akan dibuka pada H-7 Lebaran dan dibuka kembali untuk arus balik hingga H+7 Lebaran," katanya.