Jumat 27 May 2016 14:59 WIB

Kabupaten Tangerang Siapkan Larva Trap Antisipasi DBD

Rep: C35/ Red: Achmad Syalaby
Nyamuk Aedes aegepty penyebab virus zika.
Foto: Reuters
Nyamuk Aedes aegepty penyebab virus zika.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Incident rate Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tangerang menurun sejak 31 Maret. Namun Ni Wayan Manik, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menilai bulan Juni-Juli nanti akan menghadapi cuaca ekstrem yang dapat memicu kembali tersebarnya virus DBD.

Karena itu, Manik menjelaskan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menggunakan teknologi Larva Trap untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Hal itu juga sudah disosialisasikan kepada masyarakat sejak awal bulan ini. Ada lima lokasi rawan DBD yang sudah diberikan alat tersebut. 

Menurut Manik, Larva Trap merupakan teknologi tepat guna untuk mencegah tersebarnya virus DBD. Karena, virus DBD tidak hanya tersebar melalui orang yang sudah terjangkit, namun  karena nyamuk Aedes aegipty yang menyebarkan virusnya. 

Dia menjelaskan, teknologi Larva Trap yang berfungsi untuk menjebak jentik-jentik nyamuk agar tidak tumbuh dan berkembang jauh lebih optimal ketimbang membunuh nyamuk dewasa dengan fogging. Dia berharap setelah disosialisasikan tersebut masyarakat juga bisa memperbanyak sendiri alat tersebut agar dapat dipasang di rumah masing-masing.

Alat Larva Trap  merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan. Meski dapat dibuat dengan bahan sederhana berupa botol minuman bekas namun memiliki fungsi yang sama.

Kelima lokasi yang sudah diberikan alat Larva Trap yaitu di Kecamatan Cikupa, Panongan, Sindang Jaya, Pasar Kemis, dan Balaraja. Kecamatan Panongan merupakan penyumbang angka terbesar pasien DBD, sehingga dikategorikan sebagai lokasi paling rawan DBD di Kabupaten Tangerang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement