REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebaran surat susunan kepengurusan Partai Golkar muncul di media sosial. Padahal, ketua umum Setya Novanto belum mengumumkan secara resmi jajaran pengurusnya ke publik.
Politikus Golkar Mahyudin menilai, selembaran misterius itu tidaklah valid. Sebab, konsep susunan pengurus hingga kini masih dirancang oleh tim formatur. Meski, ia mengakui bahwa sebagian besar pengurus tercantum dalam surat tersebut.
Namun, susunan itu masih bisa berubah karena memang masih harus menampung seluruh pihak yang berkepentingan. (Baca: Dari Eks Terpidana Korupsi Hingga Pelaku 'Video Panas' Diisukan Masuk Struktur Kepengurusan Golkar)
''Tidak tahu siapa yang mengedarkan di medsos, tapi memang sepertinya sudah sebagian besar pengurus ada di situ. Tapi konsep yang sebenarnya belum keluar,'' kata Mahyudin, Kamis (26/5).
Mahyudin mengungkapkan, telah berkomunikasi langsung dengan ketua umum mengenai susunan pengurus. Ia mengatakan, nama-nama yang ada dalam surat itu masih digodok ulang. Karena, Novanto masih ingin memasukan nama-nama yang ia inginkan dalam kabinetnya, demi tercapai rekonsiliasi.
''Justru adanya nama-nama yang belum valid itu, merupakan upaya seseorang untuk mengintimidasi formatur,'' jelasnya.
Mahyudin sendiri mengaku tidak masuk dalam kepengurusan DPP, karena kesibukannya sebagai Wakil Ketua MPR. Kalau pun masuk, ia berharap mendapatkan posisi dewan pembina atau dewan pakar.
Mantan calon ketua umum Golkar itu menuturkan juga mengajukan nama-nama tim suksesnya untuk diakomodir, seperti halnya yang dilakukan oleh Ade Komarudin. Ia berharap nama-nama yang diajukan itu bisa diakomodir Novanto, paling tidak dalam kepengurusan Pleno.
''Saya dapat informasi ada beberapa nama yang dipastikan akan masuk dalam pengurus harian. Nama-namanya belum bisa diumumkan,'' ucap dia.