Rabu 25 May 2016 19:51 WIB

Ahok Tunggu Kajian Terbaru Soal Penerapan Sistem Satu Arah

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Hazliansyah
 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum bisa memastikan apakah sistem satu arah (SSA) akan diimplementasikan di sejumlah jalan protokol Ibu Kota. Ia mengaku masih menunggu kajian terbaru untuk penerapan SSA.

Basuki alias Ahok mengatakan belum menerima hasil kajian terbaru SSA. Menurutnya, kajian SSA pernah dibuat di waktu lampau. Sehingga jika SSA ingin diterapkan, dibutuhkan studi terbaru agar hasilnya maksimal.

"Kajiannya belum datang. Saya lihat dulu kajiannya. Kadang kan perencanaan itu sudah berubah. Misal ada satu fly over semalam saya suruh batalkan, setelah saya pelajari dan dapat laporan, dia (fly over,red) terlalu panjang ngabisin 400 miliar enggak ngurangin macet. Kenapa dulu bisa? (diterapkan SSA) karena ini kajian lama," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (24/5).

Ia menyatakan kajian transportasi di DKI dapat berubah tergantung situasi dan kondisi. Ia mencontohkan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) seharusnya dimulai dari sisi Timur-Barat. Namun pembangunan malah dimulai dari Utara-Selatan karena akses jalan yang kurang bagus.

"Kajian-kajian itu bisa berubah. Sama kayak MRT kan harusnya pertama dibangun itu Timur-Barat, tapi malah dibangun Utara-Selatan duluan karena enggak ada jalannya," ucapnya.

Baginya, pengalihan prioritas pembangunan jalur MRT tersebut malah tak efektif. Terlebih, kajian yang digunakan sudah terlampau kedaluwarsa.

"Padahal sekarang volume kendaraan terbesar itu Timur-Barat bukan Utara-Selatan. Ini kan kajiannya 26 tahun yang lalu, nah ini masalah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement